Krjogja.com - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau sering di singkat UMKM merupakan salah satu unsur penting dalam perekonomian di Indonesia.
Pasalnya UMKM mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan menghimpun 60,4 persen dari total investasi di Indonesia (Kementrian KUKM, 2021).
Dengan adanya UMKM juga memiliki peranan penting bagi Indonesia dalam menghadapi krisis seperti krisis moneter 1998 dan krisis Pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
Tahun 2023 ini masyarakat kembali dihebohkan dengan ancaman isu resesi yang akan terjadi di Indonesia.
Dilihat dari data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), UMKM di Yogyakarta bertambah dari tahun 2019: 262.130 unit UMKM, 2020: 287.682 unit UMKM, dan 2021: 329.719 unit UMKM
Ini menandakan bahwa saat krisis akibat Pandemi COVID-19, UMKM Yogyakarta masih eksis dan bertahan dalam keterpurukan ekonomi Indonesia kala itu.
Mengacu pada salah satu penelitian yang berjudul 'The Effect of Big Five Personality on Performance of Beringharjo Market Batik Traders With Coaching As A Mediation' yang di teliti oleh Purbudi Wahyuni (1) , Diana Anggraini Kusumawati (2), dan Rizky Wahyuning Damayanti (3) menunjukkan eksistensi para pelaku UMKM yang bertahan saat krisis Pandemi COVID-19 sampai dengan saat ini.
Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa dari 'Lima Besar' Kepribadian (Ekstraversi, Keramahan, Kesadaran, Stabilitas Emosi, dan Keterbukaan terhadap Pengalaman) ada 4 kepribadian yang mempengaruhi kinerja para pelaku UMKM di beringharjo yaitu Ekstraversi, Keramahan, Kesadaran, dan Keterbukaan terhadap Pengalaman.
Tetapi salah satu kepribadian yang memiliki dampak negatif dan mampu mempengaruhi kinerja para pelaku UMKM di pasar beringharjo adalah sifat neurotisisme (stabilitas emosi yang buruk).
Hal ini bisa di lihat dari hasil penelitian tersebut P-Value 0,000 < 0,05 (Neurotisisme -> Kinerja). Jika neurotisme menurun, kinerja pelaku UMKM akan meningkat. Sikap negatif pelaku UMKM berupa mudah gelisah, minder, dan tertekan akan menghambat kinerja mereka.
Pelaku UMKM yang memiliki tingkat neurotisisme yang rendah akan lebih bahagia dan lebih puas dengan kehidupan daripada seseorang yang memiliki tingkat neurotisisme yang tinggi.
Oleh karena itu, seseorang dengan tingkat neurotisisme yang rendah akan menyebabkan kegembiraan dan kepuasan sehingga membuat kinerja pedangan UMKM semakin meningkat.
Tentu berdasarkan data dan penelitian di atas hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Koperasi dan UMKM Yogyakarta untuk terus memperhatikan pelaku-pelaku UMKM dengan cara memberikan pelatihan dan pembinaan terkait kestabilan emosi seseorang guna beradaptasi dengan setiap kondisi yang akan terjadi yang akan di hadapi pelaku-pelaku UMKM di lapangan.
Dengan cara ini diharapkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dari pelaku-palaku UMKM dan para pelaku UMKM memliki stabilitas emosi yang stabil dan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam menghadapi situasi kedepanya serta lebih siap dan sigap menghadapi isu resesi yang akan terjadi di tahun ini.