Krjogja.com - YOGYA - Saat ini masih banyak tenaga kerja Bukan Pekerja Upah (BPU) yang belum tercover BPJS Ketenagakerjaan, seperti petani, tukang becak, termasuk driver driver Ambulance Nahdlatul Ulama (NU). Sebab mereka buka tenaga kerja perusahaan yang biasa didaftarkan perusahaan tempat bekerja untuk menjadi peserta. Mereka harus mendaftarkan secara mandiri.
"Tenaga kerja BPU membutuhkan kepedulian sosial bersama agar mereka mendapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Ari Yusdianto dari BPJS Ketenagakerjaan saat menyerahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan di Kantor PWNU DIY Jalan MT Haryono 41 Yogyakarta, Selasa (18/07/2023).
[crosslink_1]
Sebanyak 19 Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk driver ambulance NU diserahkan pada Ketua LazisNU PWNU DIY, Mambaul Bahri SThI yang didampingi Sekretaris LazizNU Bahrul Fauzi Rosyidi. Selanjutnya Mambaul secara simbolis menyerahkan pada wakil driver ambulance NU, Andre Rahmat Hidayat. "Peserta BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan jaminan kecelakan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kematian, jaminan kehilangan pekerjaan," jelas Ari.
Lebih lanjut Mambaul Bahri menyebutkan sebagai wujud kepedulian kemanusiaan pada tenaga kerja BPU, LazizNu memberikan bantuan Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan secara bertahap juga akan diberikan pada driver ambulance NU lainnya yang merupakan pekerja sosial dan berisiko tinggi. "Juga akan menyasar, ustadz, kyai, guru honorer di lingkungan NU," jelasnya.
Dengan jaminan sosial, BPJS Ketenagakerjaan, lanjut Mambaul, diharapkan driver ambulance NU bisa lebih fokus dalam layanan sosial. "Jaminan sosial harus bisa dinilmati tenaga kerja yang rentan risiko," tegasnya. (Vin)
Ari Yusdianto dari BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan pada driver ambulance NU didampingi Ketua LazisNU PWNU DIY, Mambaul Bahri SThI dan Sekretaris. (Foto : Juvintarto)
