Krjogja.com - YOGYA - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memastikan gas elpiji 3 Kilogram (kg) alias gas melon masih ada yang di jual kepada pengecer di wilayah DIY maupun Jawa Tengah (Jateng) hingga saat ini. Pihak Pertamina Patra Niaga JBT sekaligus memastikan ketersediaan pasokan atau stok elpiji bersubsidi di DIY dan Jateng aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat sesuai peruntukannya.
Hal tersebut disampaikan Area Manager Communication, Relation & Corporate Social Responsibility Regional JBT PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho guna merespon mencuatnya isu kelangkaan gas bersubsidi gas di berbagai tempat kepada KRJogja.com di Yogyakarta, Kamis (27/7/2023). Sebelumnya, kelangkaan gas elpiji subsidi sempat disorot Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden mengingatkan elpiji 3 Kg merupakan gas bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.
"Pangkalan elpiji 3 kg menjual minimal 80 persen ke konsumen akhir. Artinya masih ada gas bersubsidi yang dijual kepada para pengecer maksimal 20 persen. Semestinya masih ada pengecer yamg menjadi elpiji 3 kg tersebut dipasaran," ujarnya.
Brasto menyatakan alokasi kuota gas melon di DIY pada 2023 tercatat sebesar 140.182 metric ton (MT). Disamping keamanan stoknya, dipastikan pula kelancaran penyaluran atau distribusi gas melon 3kg. "Kami pastikan stoknya dan penyaluran gas bersubsidi dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tandasnya.
Selain melakukan pemantauan di level agen dan pangkalan resmi, Pertamina Patra Niaga JBT turut bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran elpiji 3 Kg bersubsidi tepat sasaran. Pihaknya pun mendukung apabila Pemda setempat melakukan sidak penggunaan gas bersubsidi guna memastikan tepat sasaran.
"Kami mendukung sidak yang dilakukan pemerintah daerah setempat yang menjalankan fungsi pengawasan elpiji 3 kg. Harapan kami adalah yang mampu dan usaha di atas usaha mikro bisa membeli Bright Gas bukan gas bersubsidi," tandas Brasto.
Sebagai upaya mendorong penyaluran elpiji 3 Kg bersubsidi yang lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang memang berhak, sejak 1 Maret 2023 Pertamina Patra Niaga tengah melakukan pendataan pengguna elpiji 3 kg di pangkalan resmi di wilayah DIY dan Jateng. Untuk pendataan menuju subsidi tepat sasaran maka diterapkan pencocokan data konsumen dan pencatatan transaksi secara digital di pangkalan elpiji 3 kg.
"Pertamina fokus melanjutkan program pendataan dan pencocokan data konsumen elpiji 3 kg serta pencatatan transaksi elpiji 3 kg gelombang terakhir di DIY dan Jateng. Kami terus melakukan monitoring di lapangan jika terdapat kendala terkait proses pendataan,” jelasnya.
Pencocokan data yang dilakukan per 1 Juli 2023 secara bertahap dan berkala di seluruh pangkalan resmi Pertamina Patra Niaga di kabupaten-kabupaten tersebut. Tujuan dilaksanakannya program ini agar penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi lebih transparan dan tepat sasaran.
“Pendataan dan pencocokan data tersebut sudah diimplementasikan secara bertahap di seluruh kota dan kabupaten di DIY dan Jateng sejak April 2023. Pertamina juga melakukan skema transaksi pencocokan data digital di pangkalan resmi sehingga penyaluran gas melon lebih akuntabel dan transparan," imbuh Brasto.
Kebijakan tersebut guna mendukung dan menindaklanjuti Keputusan Menteri ESDM No. 37.37.K/MG.05/MEM.M/2023 tanggal 27 Februari 2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran dan Keputusan Dirjen Migas Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 tanggal 28 Februari 2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran.
Pencocokan data konsumen rumah tangga dan usaha mikro dilakukan pada sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg tanpa perlu penggunaan atau memilki smartphone atau gadget milik konsumen. Pencocokan data disinergikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
“Jika NIK (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) sudah terdata di P3KE dan datanya cocok, konsumen bisa langsung bertransaksi pembelian elpiji 3 Kg di sub penyalur atau pangkalan resmi. Namun jika belum terdata, konsumen dapat mendaftarkan NIK KTP dan KK di sub penyalur atau pangkalan resmi dengan pendaftaran hanya dilakukan sekali,” pungkasnya. (Ira)