Mengenang Kebesaran Masjid Kauman-Plered

Photo Author
- Senin, 5 Desember 2022 | 14:25 WIB
  Temuan arkeologis sisa struktur bangunan Masjid Kauman-Plered (Febriyanto)
Temuan arkeologis sisa struktur bangunan Masjid Kauman-Plered (Febriyanto)

Sementara sisa-sisa struktur tembok masjid yang berada di sisi barat dan utara dalam bentuk sisa pondasi bangunan berbahan bata dan batu putih. Pada temuan arkeologis insitu struktur tembok sisi utara, ada 42 lapis batu. Kemudian, tatanan struktur batu tersebut ditandai untuk kemudian dibersihkan dan ditata lagi. Pada bagian struktur yang batunya hilang, akan diganti batu baru dengan dimensi yang sama.


"Untuk struktur tersebut ketika digali masih utuh sehingga setelah dilakukan tahapan penyelamatan kemudian dikembalikan lagi. Pada struktur pondasi tembok masjid tersebut tercatat pada pondasi ada enam lapis batu, tekukan 11 lapis dan sisanya bangunan tembok dengan kondisi insitu atau sesuai di tempat saat ditemukan," urai Marendra.


Sebagaimana diketahui bahwa pemerintahan Sunan Amangkurat I abad 17 memindahkan Kerajaan Mataram Islam dari Kerta ke Plered. Dan Masjid Agung-Plered, merupakan salah satu bagian pembangunan Kraton Plered saat itu. Menurut ulasan dalam SK Gubernur DIY Nomor 194/KEP/2019 berdasar sumber-sumber sejarah menyebutkan, salah satunya pada Babad Momana dijelaskan setelah tiga tahun Sunan Amangkurat I naik takhta, beliau mendirikan Masjid Kauman-Plered.





Dibangun 1649 M


Keterangan tentang kronologi yang sama juga dijelaskan pada Babad Ing Sangkala yang menyebutkan pendirian masjid Plered pada bulan Sura tahun Alip 1571 Jawa (1649 M). Gambaran mengenai bentuk Masjid Kauman-Plered terdapat pada catatan perjalanan delegasi VOC bernama Van Lons saat mengunjungi Masjid Agung Kraton Plered, 13 Agustus 1733. Dalam kunjungannya saat itu bangunan masjid masih dalam kondisi relatif utuh.


-


Masjid Kauman-Plered
© 2022 https://assets.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/krjogja/Febriyanto


 


Diuraikan bahwa Masjid Agung-Plered berukuran besar, berbentuk segi empat, namun telah menampakkan kerusakan. Masjid Kauman-Plered mempunyai tiga pintu di sebelah timur dan memiliki serambi depan yang besar. Selain itu diungkapkan bahwa bangunan masjid dikelilingi tembok tebal dan tinggi.


Tidak diketahui pasti sejak kapan bangunan masjid ini tidak digunakan lagi dan mulai mengalami kerusakan. Peristiwa serbuan pasukan pemberontakan Trunojoyo pada 28 Juni 1677 berhasil merebut Kraton Plered dan melakukan pembakaran terhadap beberapa bangunan, kecuali bangunan masjid. Hingga saat ini kondisi yang tersisa di Masjid Kauman-Plered hanyalah runtuhan struktur bangunan yang masih menampakkan sisa denah bangunan masjid.


Lokasi Kauman-Plered telah mengalami beberapa kali kerusakan dan peralihan fungsi, antara lain disebabkan adanya peristiwa sejarah serbuan pasukan Trunojoyo, peristiwa Perang Diponegoro yang pernah berlokasi di wilayah Pleret dan pembangunan Pabrik Gula Kedaton Pleret pada masa pemerintahan Hindia-belanda di abad ke-19, menjadi salah satu penyebab minimnya sisa tinggalan arkeologis di lokasi ini. (Feb)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X