Sepanjang Distribusi Tak Terganggu Stok Bahan Pangan di DIY Terjaga Jelang Nataru 

Photo Author
- Minggu, 27 November 2022 | 13:57 WIB
Ilustrasi  (pixabay)
Ilustrasi (pixabay)

YOGYA -  Pemda DIY melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan  (Disperindag) memastikan ketersediaan stok bahan pangan mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

 

Dengan catatan sepanjang distribusinya tidak terganggu karena beberapa bahan pangan ada yang tidak diproduksi dari dalam DIY alias harus mendatangkan dari luar wilayah seperti sayuran, tepung, minyak goreng dan lainnya.

 

"Jadi sepanjang distribusi dari beberapa wilayah pemasok tidak terganggu maka bisa dipastikan pasokan bahan pangan di DIY masih aman. Meskipun pasokan cukup, tetapi beberapa harga komoditi bahan pangan ada yang mengalami kenaikan terutama dipicu pengaruh cuaca.  Walaupun harganya ada yang naik namun masih terkendali," tutur Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Minggu (27/11/2022).

 

Syam menyatakan komoditi bahan pangan yang perlu diwaspadai fluktuasi harganya disaat muslim hujan yaitu beras dimana kebutuhannya di atas produksi di momen akhir tahun lalu sayuran karena ada gagal panen dan banjir. 

 

Kemudian harga produk ternak khususnya daging ayam dan telur ayam yang juga tengah musim penyakit di akhir tahun ini. Dengan kondisi tersebut, kita memastikan ketersediaan barang - barang yang dikuasi Perum Bulog. Dengan demikian pihaknya tetap waspada jelang Nataru.

 

"Jika ketersediaan menipis, kita akan berkoordinasi dengan wilayah lainnya karena kita masih punya stok anggaran pengendalian inflasi untuk subsidi biaya distribusi di akhir tahun sekitar Rp 800 juta. Sehingga jika kekurangan stok bahan pangan, kita akan kerjasama dengan distributor yang akan diberikan subsidi Rp 2000/Kg nantinya,"  terangnya.

 

Terkait ketersediaan gas melon,, pihaknya telah berkoordinasi Hiswana Migas dan Pertamina Patra Niaga yang dipastikan masih ada.

 

Namun menghadapi Nataru, masing-masing Kabupaten/Kota se-DIY sepakat mengajukan tambahan kuota elpiji bersubsidi karena Pertamina Patra Niaga tidak akan menambah apabila Penda tidak mengajukan penambahan kuota.

 

"Sudah disepakati bersama waktu itu, semua mengakukan penambahan kuota. Untuk besaran prosentase penambahan kuota fakultatif elpiji 3Kg akan memperimbangkan kondisi riil di lapangan dan cadangan. Kami harapkan lebih banyak lebih bagus penambahan gas melon, terutama di Kota Yogyakarta yang menjadi limpahan wisatawan yang berkunjung ke DIY," ungkap Syam.

 

Lebih lanjut, ada yang mengajukan penambahan elpiji 3kg sekitar 10 persen, ucap Syam. Tetapi baru ada yang dikabulkan penambahan gas melon hanya setengahnya. Untuk itu, pihaknya masih berjuang agar penambahan elpiji subsidi di DIY bisa optimal. DIY ini merupakan daerah tujuan utama pariwisata sehingga harus dibedakan kuota gas melonnya dengan wilayah lainnya yang seharusnya lebih banyak.

 

"Kami menghimbau agar masyarakat tidak panik, membeli secukupnya dan hemat dengan makan secukupnya sehingga mulai menghargai pangan. Kita juga harus pintar diversifikasi pangan misal harga daging ayam mahal bisa diganti daging ikan sebagai sumber protein," pungkasnya.  (Ira) 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X