Komisi C Dukung Peningkatan Sarana Pengolahan Sampah

Photo Author
- Jumat, 10 Juni 2022 | 15:51 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Sampah dinilai berpotensi menjadi persoalan besar bagi wilayah perkotaan dengan lahan terbatas, termasuk Kota Yogya. Komisi C DPRD Kota Yogya pun mendukung upaya peningkatan sarana dan prasarana untuk pengolahan sampah.

Ketua Komisi C DPRD Kota Yogya Ririk Banowati Permatasari, mengungkapkan pengolahan sampah yang dimiliki Pemkot Yogya masih sangat minim. "Salah satu yang kapasitasnya agak besar hanya di sini, yakni TPS 3R Nitikan.Tetapi sampah yang dikelola hanya sebatas sampah organik berupa daun-daunan," ujarnya di sela kunjungan lapangan, Kamis (9/6/2022).

Selain mengunjungi TPS 3R Nitikan Umbulharjo, rombongan Komisi C beserta unsur Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya juga meninjau dua lokasi lain. Yakni lahan di sebelah utara Balai Benih Ikan serta tempat pengolahan sampah di Karangmiri Giwangan. Lahan di sebelah utara Balai Benih Ikan tersebut rencananya akan difungsikan sebagai tempat pengolahan sampah dengan luas 3.244 meter persegi. Sedangkan yang di Karangmiri rencananya akan diperluas.

Ririk berharap, sarana pengolahan sampah bisa ditingkatkan. Hal ini agar ketergantungan Kota Yogya terhadap TPA Piyungan bisa diminimalisir sejak sekarang. Pasalnya, kapasitas TPA Piyungan sudah penuh sementara produksi sampah setiap tahun cenderung meningkat. "Kalau tidak diimbangi dengan upaya pengolahan yang terpadu, tentu akan menjadi persoalan besar. Apalagi di Kota Yogya sudah sangat terbatas lahan yang bisa dimanfaatkan," urainya.

Dirinya pun akan memberikan dukungan atas rencana Pemkot yang hendak membangun fasilitasi pengolahan sampah. Namun demikian, fasilitas yang sudah ada hendaknya dimaksimalkan. Salah satunya menambah shift untuk pengolahan di TPS 3 R Nitikan. Sejauh ini upaya pengolahan di sana hanya satu shift hingga pukul 13.00 WIB. Jika durasi bisa ditambah, tentunya sampah yang diolah bisa lebih besar.

Sementara itu Kepala DLH Kota Yogya Sugeng Darmanto, menyebut TPS 3r Nitikan dalam sehari mampu mengolah hingga lima ton sampah organik berupa dedaunan. Jika dibandingkan dengan volume sampah yang dihasilkan tiap hari di Kota Yogya, diakuinya masih sangat kecil. "Tetapi upaya untuk mengurangi volume sampah tetap menjadi prioritas," tandasnya.

Menurut Sugeng, justru wilayah memegang peran yang sangat strategis dalam meminimalisir persoalan sampah. Terutama dengan menyelesaikan persoalan yang berada di hulu atau masyarakat. Selama ini masyarakat belum memandang sampah sebagai tanggung jawabnya sehingga kerap dibuang sembarangan. Padahal seharusnya ada proses pemilahan sebelum sampah itu dibuang ke TPS.

"Kalau dari sisi sarana pengolahan hingga teknologi, itu bisa diupayakan. Tetapi edukasi dan budaya di masyarakat terhadap sampah ini yang tidak kalah penting," katanya.(Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

X