YOGYA, KRJOGJA.com - Pemkot Yogya tengah mengkaji untuk mengubah strategi kebijakan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19. Terutama menyangkut rencana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang kini kembali diberlakukan 50 persen. Aturan mengenai
pertemuan warga di wilayah juga bakal diubah.
Wakil Walikota yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, mengungkapkan pihaknya sudah
meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengevaluasi hasil skrining terhadap siswa yang mengikuti PTM di sekolah.
“Sebenarnya kalau kita bandingkan dengan Desember lalu, temuan (skrining) PTM sekarang justru lebih rendah. Tapi kita harus melihat potensi kenaikan yang ada di Yogyakarta. Sehingga memang harus evaluasi,†terangnya, Rabu (2/2).
Temuan hasil skrining Covid-19 terhadap siswa yang menjalani PTM di sekolah saat ini cenderung rendah. Dari sekitar 2.000 sampel siswa yang diteliti, hasil positif hanya berkisar dua hingga tiga kasus.
Sedangkan pada Desember lalu berkisar hingga lima kasus. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri secara umum tambahan kasus baru di wilayah Yogyakarta dalam dua pekan terakhir cenderung meningkat.
Kasus aktif yang ada di Kota Yogya pun sudah lebih dari 100 kasus. Apalagi sudah ada temuan varian Omicron hasil dari riwayat perjalanan yang
menjalani isolasi di Kota Yogya meski teridentifikasi bukan penduduk kota.