YOGYA, KRJOGJA.com - Aksi klithih kembali menjadi sorotan publik DIY dalam beberapa hari terakhir, bahkan sampai ramai di media sosial. Padahal aksi ini sempat mengalami penurunan pada periode 2016-2017.
Klithih yang berkembang saat ini sebenarnya adalah aksi geng motor jalanan yang cenderung mengarah pada tindakan kriminal yang aktivitasnya dilakukan pada malam hari. Hal ini menjadi keprihatinan semua pihak karena pelakunya didominasi masih usia pelajar.
"Bahkan kesadisan dan kebiadaban klithih sudah diluar batas nalar. Mengingat pelakunya adalah anak-anak di bawah umur. Namun tindakan yang dilakukan dengan niat untuk mecelakai orang lain bahkan membunuh menjadikan klithih sebagai tindakan sadis, brutal dan bar-bar," ungkap Ketua Gerakan Perempuan (GePe) Ormas MKGR DIY merupakan bagian dari Organisasi Masyarakat Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (Ormas MKGR) Novia Rukmi, Senin (3/1/2022).
Fenomena klithih tidak bisa dilepaskan dari beberapa aspek yang menyebabkannya. Pertama, adalah melemahnya nilai-nilai ketahanan yang ada dalam keluarga. Fungsi dan tangungjawab keluarga mengalami pergeseran nilai. Kasih sayang keluarga yang semula diberikan dalam bentuk pengasuhan, pendidikan, kasih sayang, dan perhatian bergeser pada bentuk materialistis.