YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY berupaya mengembangkan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan transformatif menyikapi perubahan melalui upaya menumbuhkan agar UMKM naik kelas. Sehingga upaya kolaboratif dengan pihak manapun, akan terus dielaborasi secara apik dan kreatif asalkan memiliki semua pihak memiliki komitmen yang sama terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menyatakan UMKM harus bisa naik kelas karena potensi UMKM di DIY sangat besar. Untuk itu, Pemda DIY senantiasa mengharapkan UMKM DIY agar maju. Tidak hanya sekedar Pemda yang berharap UMKM maju, tetapi UMKM itu sendirilah yang mau meningkatkan kinerjanya, harus memenuhi persyaratan jika ingin ekspor, produknya memenuhi standar dan sebagainya. Upaya ini digawangi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) DIY.
" Kita sudah mengembangkan SiBakul Jogja dengan memberikan fasilitas gratis ongkos kirim (ongkir) bagi UMKM DIY yang terdaftar menjadi anggota dan ternyata bisa berjalan bagus selama masa pandemi Covid-19 ini. Jadi kita kembangan produk yang sifatnya pengumpulan bahan baku seperti cabai, bawang merah dan sebagainya sampai menjadi produk olahan dalam Pasar Komunitas. Hal ini sebagai upaya jika bahan baku itu dijual bisa punya nilai tambah yang bisa dinikmati masyarakat DIY," ujarnya dalam Gelaran SiBakul di Kraton Kilen Komplek Kraton Yogyakarta, Sabtu (25/9/2021).
Gelaran SiBakul ini merupakan sebuah momentum dalam rangka pencanangan Pasar Komunitas, penutupan Gebyar Hari UMKM dan penandatanganan komitmen kerjasama antara PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Yogyakarta dengan Diskop UKM DIY. Selain Gubernur DIY, hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPD RI GKR Hemas dan Afnan Hadikusumo, Istri Wagub DIY GKBRAA Paku Alam, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Executive General Manager PT Pos KCU Yogyakarta R Bagus M Yusuf dan Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB UAJY Jeanne Ellyawati.
Selanjutnya Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Tri Saktiyana, Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono, Kadiskop UKM DIY Srie Nurkyatsiwi, Kadislautkan Bayu Mukti Sasongko, Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto, Kepala BBPOM Yogyakarta Dewi Prawitasari serta perwakilan Koperasi maupun perwakilan UMKM di DIY.
Sultan mengatakan Pemda DIY mempunyai tim untuk melakukan verifikasi produk UMKM DIY agar naik kelas. Selain itu, Pemda memberikan ruang pemasaran khusus bagi produk UMKM DIY yang telah diverifikasi dan dipamerkan di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Pihaknya menaruh harapan bagi UMKM yang telah dibantu tersebut bisa mandiri dengan potensi yang ada dan dimiliki masing-masing setidaknya dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun mendatang.
" Kita coba bahan baku diproses di tempat lain tetapi itu tetap produk dari DIY. Namun ternyata produk UMKM DIY dari pengalaman fasilitasi pemasaran di BIY dan SiBakul Jogja ternyata problematika adalah kemasan, karena itu penting meningkatkan harga jual lebih baik. Harapan saya UMKM  DIY itu bisa kompetitif di dalam membuat produk dengan fasilitas yang disediakan Pemda," tandas Raja Kraton Yogyakarta ini.
Anggota DPD RI sekaligus Istri Gubernur DIY dan permaisuri Raja Kraton Yogyakarta GKR Hemas menekankan sudah menjadi program prioritas Pemerintah baik pusat maupun di daerah untuk membantu UMKM semaksimal mungkin. Program SiBakul ini sebagai support sistem yang utama menghubungkan UMKM dengan pasar. Kelompok usaha harus terus dikembangkan karena UMKM adalah salah satu primadona yang harus didukung guna membantu membangkitkan ekonomi di DIY. Selain itu, sektor usaha mikro ini telah mampu menyerap banyak tenaga kerja secara nasional maka harus ditingkatkan pemberdayaannya, seperti pencanangan Pasar Komunitas ini supaya bisa membawa Koperasi dan UMKM DIY lebih maju.
" Produk-produk UMKM DIY dalam Pasar Komunitas ini sangat luar biasa, hanya saja masih perlu ditingkatkan khususnya perihal perizinannya agar mampu bersaing di tingkat daerah dan nasiona. Ayo sama sama mencintai produk dalam negeri dan beli produk dalam negeri seperti adanya pencanangan Pasar Komunitas ini di DIY," ujar Istri Wagub DIY GKBRAA Paku Alam.
Kepala Diskop dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi menyampaikan Pasar Komunitas merupakan terobosan dalam skema pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan Koperasi dan UMKM dengan pembelian bahan baku pertanian atau perikanan yang mengalami fluktuasi harga. Selanjutnya dapat dikelola melalui Koperasi dan disalurkan kepada UMKM pengolah, sehingga produk yang dipasarkan memiliki nilai tambah dengan harga yang terjangkau.
"Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan penjualan produk pertanian, pemberdayaan koperasi, hingga fasilitasi bahan baku bagi UMKM sehingga produk yang dipasarkan secara online, dapat mendorong tingkat konsumsi masyarakat dalam menumbuhkembangkan perekonomian daerah. Pasar Komunitas ini sebagai gerakan yang melibatkan komponen usaha dari hulu hingga hilir, yang melibatkan sekurangnya 10 koperasi sektor riil, lebih dari 150 UMKM dan 13 kelompok tani," terangnya.
Siwi mengatakan gerakan yang dibiayai melalui Dana Keistimewaan (Danais) 2021 ini, diharapkan mampu memberikan inspirasi terkait upaya kreatif dalam pemulihan ekonomi daerah terdampak pandemi Covid-19, yang melibatkan multi stakeholders. Hal ini sebagai strategi transformasi terhadap perkembangan situasi akhir-akhir ini yang memerlukan langkah terobosan guna membantu ketahanan ekonomi daerah. "Saya berharap semoga kedepannya,  kegiatan Gelaran SiBakul ini akan memberikan inspirasi untuk melakukan kolaborasi nyata bagi pemberdayaan UMKM DIY secara berkelanjutan," pungkasnya. (Ira)