Lurah Patehan Ungkap Kronologi Warga Positif Covid Meninggal di Becak, Rela Talangi Uang Pemakaman Rp 5 Juta karena Keluarga Tak Mampu

Photo Author
- Jumat, 23 Juli 2021 | 16:32 WIB

Lurah Patehan tersebut tak menampik sempat berkomunikasi dengan anggota DPRD Kota Yogyakarta, Dwi Saryono untuk berkoordinasi terkait situasi tersebut. Pihak keluarga pun diakui sempat memiliki wacana pemakaman yakni di Krapyak dan Terban yang ternyata sulit direalisasikan.

Pihak kelurahan pun menyatakan sudah berupaya maksimal atas situasi yang dihadapi salah satu warganya itu. Dibuktikan bahwa sempat membuat surat untuk Dinas Sosial dengan tandatangan Kapolsek Kraton agar proses pemakaman jenazah bisa segera dilakukan pasca keluarga tak sanggup.

“Tapi memang ada aturan, dari Babinkamtibmas dan Polsek Kraton sudah maksimal berusaha juga. Namun memang tidak bisa karena almarhum punya ahli waris. Tapi yasudah, itu saat ini almarhum sudah dikebumikan, semoga kami bisa berusaha lebih baik lagi melayani masyarakat,” pungkasnya.

Aiptu Sunaryanto, Panit I Binmas Polsek Kraton, bersama Eko Pambudi Nugroho, Babinkamtibmas Patehan Kraton menegaskan bawasanya pihaknya sudah berusaha mendampingi warga dalam mengupayakan penyelesaian persoalan kematian penarik becak positif tersebut. Sunaryanto menegaskan kehadiran polisi ke kediaman putri almarhum murni untuk mempercepat proses pemakaman jenazah yang sudah berada di rumah sakit selama tiga hari.

“Kami berupaya maksimal untuk mendampingi penyelesaian persoalan ini, dan tidak ada kami meminta administrasi atau apapun baik di rumah putri almarhum maupun di rumah sakit. Harapan kami, ini bisa meluruskan dinamika atas situasi ini,” terangnya. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X