Bagai pintu ajaib di komik Doraemon, pelancong bisa mengeksplorasi Nepal, Gunung Everest, San Fransisco bahkan sampai ke antariksa dalam waktu singkat.
"Itulah keunggulan dari tur virtual, rutenya bisa ke mana saja," kata pendiri Wisata Kreatif Jakarta Ira Lathief, sebagaimana dilansir Antara, beberapa waktu lalu.
Jumlah peminat tur virtual sepanjang pandemi bergerak naik turun, seiring "gas dan rem" dalam menghadapi bencana. Ketika pembatasan wilayah melonggar, masyarakat mulai berani bepergian ke luar kota. Peserta wisata virtual jadi menurun. (Ogi)