YOGYA, KRJOGJA.com - Perekonomian yang belum pulih hingga awal 2021 karena pandemi Covid-19, harus disikapi bijak. Kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang digaungkan dari pusat hingga daerah pun sangat berdampak pada dinamika perekonomian masyarakat. Terutama wilayah DIY yang kehidupannya ditunjang keberadaan UMKM.
Data BPS DIY terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi DIY pada 2020 konstraksi minus 2,69 persen. Triwulan IV 2020 yang diharapkan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi, justru belum bisa memberikan dampak signifikan karena angka pertumbuhan pandemi Covid-19 justru meningkat tajam. Dunia pariwisata pun kembali terpuruk. UMKM sebagai penggerak perekonomian daerah menjadi pihak yang mengalami stagnasi pertumbuhan. Jalur pemasaran kembali terhambat.
Maka, Pemerintah Daerah harus sigap untuk memberikan jejaring pengaman dalam koridor pemulihan ekonomi, terutama memberikan akses pemasaran kepada UMKM. Sukses dijalankan pada 2020, kampanye pengembangan markethub free ongkos kirim, sangat mendesak untuk segera dilakukan.
Menggalakkan kembali Program Markethub Sibakul Free-Ongkir
Data pelaksanaan program markethub sibakul free-ongkir ini, selama 2020 diinisiasi Dinas Koperasi UKM DIY. Sekurangnya biaya ongkos kirim yang digelontorkan sebesar Rp 500 juta, diikuti hingga 900 UMKM. Nilai tersebut ternyata berhasil menggerakkan perekonomian pelaku UMKM hingga enam kali lipatnya atau setara Rp 6 milyar.
Dampak fasilitas pemberian ongkos kirim atau free ongkir terhadap produk UMKM yang terbeli konsumen, ternyata sangat membantu pada aspek pemasaran di tengah situasi pandemi.
Konsumen dan UMKM dituntut melek digital dan memahami liku-liku digital. Selama 2020, ditunjukkan promosi yang gencar melalui media sosial dan tampilan produk yang menarik hingga deskripsi produk yang memancing perhatian publik. Hal itu menjadi bagian strategi jitu terhadap UMKM kreatif yang memiliki tingkat pembelian yang diminati konsumen.
Layanan kualitas produk yang cepat direspon dan pemberian bonus produk atas pembelian tertentu juga menjadi daya tarik. Memungkinkan bisa dijadikan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya agar mendapatkan jumlah transaksi yang semakin meningkat.
Kali ini, UMKM yang sudah menjadi mitra sibakul tidak perlu registrasi ulang karena otomatis diikutkan program markethub dengan ketentuan baru.
UMKM mitra markethub sibakul juga dapat update informasi atas produk yang dijual melalui laman sibakuljogja.jogjaprov.go.id secara daring. Produk-produk UMKM akan ditampilkan dalam laman sibakuljogja.jogjaprov.go.id yang terus mengalami pengembangan setiap saat.
Meski demikian ruang pendaftaran bagi UMKM yang belum terdaftar sebagai mitra markethub masih terus dibuka. Asalkan UMKM harus menjadi anggota sibakul terlebih dahulu. Adapun syarat menjadi anggota sibakul adalah mereka yang memiliki KTP ber-NIK wilayah DIY dan memiliki usaha. Lalu mendaftar ke laman: sibakuljogja.jogjaprov.go.id secara online.
Menggandeng lebih banyak mitra jasa kirim dengan jangkauan lebih luas