29 Ribu Prajurit TNI Jadi Tracer Covid, Perlu Wujudkan Pendekatan Humanis

Photo Author
- Kamis, 11 Februari 2021 | 14:06 WIB
Tes rapid antigen di Unika (Foto sugeng I)
Tes rapid antigen di Unika (Foto sugeng I)

YOGYA, KRJOGJA.com - Panglima TNI, Jendral Hadi Tjahjanto akan mengerahkan 29.736 prajurit TNI sebagai tracer Covid-19. Namun, TNI diminta berhati-hati dan tetap mengedepankan keselamatan serta kemanusiaan dan demokrasi.

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakan pelibatan prajurit TNI harus dibarengi dengan pendekatan yang santun pada masyarakat. Jangan sampai pada level bawah, justru muncul pendekatan represif yang justru akan menimbulkan permasalahan baru.

“Kami menyambut baik pelibatan prajurit TNI ini, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati dan bekal perlengkapan yang cukup supaya para prajurit tidak tertular, karena nyawa 1 jiwa sangat berharga. TNI memang bisa diperbantukan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), tapi tetap harus mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis. Pendekatan ke masyarakat harus tetap dengan santun, persuasif dan edukatif. Jangan sampai nanti pada level tertentu, pendekatan yang ditempuh represif yang justru bisa menimbulkan masalah baru, alih-alih menyelesaikan masalah di tengah pandemi,” ungkap Sukamta melalui rilis tertulis pada media, Kamis (11/2/2021).

Di sisi lain, Sukamta juga menekankan bahwa pemerintah harus memiliki konsep tracing tersebut secara detail dan menyeluruh. Misalnya, pemerintah harus mampu memprediksi angka berapa orang yang akan terkena target tracing ini, termasuk jika tracing dihitung hingga 72 jam ke belakang sejak seorang pasien dinyatakan positif, maka sudah bisa diperkirakan berapa banyak orang yang kontak erat yang terkena tracing.

“Dari angka ini prosedur apa yang harus dilakukan jika ternyata dari hasil tracing, warga yang terdeteksi positif menjadi meroket. Misalnya, apakah sudah disiapkan tempat untuk isolasi pasien secara cukup? Itu semua tadi harus dipikirkan dan disiapkan. Ini lagi pandemi jadi semuanya harus dilakukan secara hati-hati dan terukur, karena anggaran juga terbatas. Jangan sampai program ini tidak berjalan efektif sebagaimana mestinya,” lanjut legislator dapil DIY ini.

TNI sendiri menyatakan siap membantu pemerintah menjadi vaksinator dan tracer untuk penanganan pandemi. TNI menyatakan pula sudah memiliki anggota yang terlatih dalam hal tersebut. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X