JAFF 2019 Resmi Dibuka, Penting Regenerasi Sineas Muda

Photo Author
- Rabu, 20 November 2019 | 09:45 WIB

YOGYA, KRjogja.com - Pagelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2019 resmi dibuka di Studio Empire XXI, Selasa (19/11/2019) malam. JAFF 2019 bertajuk ‘Revival’ itu digelar hingga Sabtu (23/11/2019). Tahun ini, JAFF dibuka dengan film ‘Abracadabra’ yang disutradarai oleh Faozan Rizal.

Film ‘Abdracadabra’ dimulai dengan salah satu pertunjukan sulap, di mana pesulap mencoba membuat seorang bocah lelaki menghilang dari kotak ajaibnya.  Pertunjukannya berubah tragis, karena dia tidak bisa membuat bocah ini kembali ke panggung. 

Beberapa penyihir kota terkenal datang dan mencoba membantu, tetapi bocah itu menghilang seperti kabut. Banyak orang mempertanyakannya, bagaimana dia melakukan trik dan teknik apa yang dia gunakan. Satu-satunya yang bisa dia katakan adalah bahwa dia membeli kotak ajaib dari ebay dan menurut penjual itu adalah kotak lama milik Herbert Nivelli, pesulap holocaust.  

Mitos mengatakan, kotak lama ini telah digunakan oleh Nivelli untuk menyelamatkan orang-orang dari kamp konsentrasi di Auschwitz, melalui menghilang ketika memasuki kotak ajaib.  Setelah perang, kotak itu dicuri.

Film tersebut dibintangi oleh Reza Rahardian, Butet Kartaredjasa, Salvita Decore, Lukman Sardi, Asmara Abigail, Egy Fedly, Jajang C Noer serta Yati Pesek.

Pembukaan JAFF 2019 tergolong meriah, sebab di tahun ini gelaran itu dipusatkan di satu titik saja, yakni Studio Empire XXI. Terpantau KRjogja.com, sejumlah aktor dan aktris turut menyaksikan pembukaan itu, diantaranya adalah Christine Hakim, Donny Alamsyah dan Egy Fedly. Sutradara ‘Pengabdi Setan’ dan ‘Perempuan Tanah Jahanam’, Joko Anwar turut berada di kerumunan menunggu JAFF 2019 resmi dimulai.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho mengapresiasi gelaran ini. Pihaknya memahami, JAFF yang telah berusia 14 tahun itu tetap bisa jalan tanpa dukungan pemerintah. “Namun ternyata, ajakan untuk mendukung perhelatan tersebut ada, sehingga kami harus sama-sama berkembang,” paparnya dalam pembukaan.

Aris menekankan agar para sineas muda bisa mengikuti perhelatan JAFF. Regenerasi adalah hal penting yang wajib ada. “Kami tidak pesimis dengan regenerasi sineas muda. Di Yogyakarta sudah banyak akademi ataupun Perguruan Tinggi (PT) yang menghasilkan para sineas-sineas baru,” tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X