Kisah Abekani, Raup Sukses Hanya Dengan Jualan di Hari Jumat Saja

Photo Author
- Kamis, 3 Oktober 2019 | 03:56 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Cara berjualan melalui media online ternyata begitu banyak macamnya. Ada yang terdengar biasa saja namun ternyata ada yang cukup aneh dan terkesan eksklusif.

Salah satunya produk tas kulit bernama Abekani. Brand asli Yogyakarta tepatnya di Jalan Wonosari Banguntapan Bantul ini sebenarnya sudah ada sejak 2009 lalu yang dimulai dengan modal hanya Rp 2 juta.

Tapi, ternyata tidak banyak orang secara umum mengenal merk yang diinisiasi sepasang suami istri Adi dan Tunjung ini. Namun jangan salah, bila kita masuk di grup Facebook, Abekani yang sengaja 'disecret' maka akan terkaget karena member di dalamnya sudah mencapai 27.300 lebih di bulan September 2019 ini.

Tunjung Pratiwi menceritakan sejak 2012 lalu mereka memiliki cara berjualan yang tak biasa yakni melalui grup tertutup Facebook. Menurut dia, grup dibuat sendiri oleh konsumen dengan peraturan yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga orisinalitas serta eksklusivitas brand.

“Saya tu sampai sekarang hanya boleh berjualan di hari Jumat lho, selain itu tidak boleh. Jumat pun kalau ada produk baru, kalau tidak ada yang tidak jualan seperti dua minggu ini karena belum ready produknya ya belum jualan,” ungkap Tunjung mengisahkan di acara JNE Kopiwriting Jogja, Rabu (2/10/2019).

Meski hanya berjualan di hari Jumat saja, namun siapa sangka keuntungan luar biasa selalu didapatkan Abekani dari member-member loyal. Produksi limited yang dibuat mengandalkan lima pengrajin lokal di Yogyakarta ternyata mendapat tempat tersendiri di hati para pembelinya.

“Jadi ketika kami jualan, sekarang baru mampu 800-1000 tas dalam sebulan ya yang minat bisa sampai 2000-3000 orang. Jadi ya limited tapi lebih karena kapasitas produksinya memang segitu. Positifnya, ya saya sudah punya segmentasi pasar yang memastikan produknya laku, mungkin unik ya tapi ini yang memastikan keberlanjutan Abekani,” sambung dia.

Harga produk tas pun sengaja dibuat terjangkau dengan kisaran Rp 500-940 ribu dan harga tersebut tak akan bisa bergerak menjadi jauh lebih mahal dalam pola jualan di grup Facebook tersebut. “Ini yang kita jaga bersama, tas berkualitas yang terjangkau. Kalau yang jual sudah di luar grup misalnya Instagram dengan harga dua kali lipat mungkin banyak tapi ini dalam grup Facebook benar-benar sudah ada aturannya, harganya ya dari produsen ke konsumen tidak lewat distributor. Sengaja tidak ada reseller gitu,” ungkapnya tersenyum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X