YOGYA, KRJOGJA.com - Gudeg Yu Djum sebagai pelopor Gudeg di Yogyakarta selalu mempertahankan citarasa tradisional, kini didukung dengan penjualan khas anak zaman now. Terbukti dapat dengan mudahnya dipesan di GrabFood.
Â
Owner Gudeg Yu Djum Cabang Kadipiro dan Sosrowijayan, Shela Anggraini mengatakan sejak bergabung menjadi Merchand GrabFood 1,5 tahun lalu, penjualan mengalami peningkatan 50 hingga 80 persen. "Bermitra dengan GrabFood menaikkan penjualan. Citarasa harus tetap dipertahankan, namun tetap diimbangi inovasi penjualan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi," ungkapnya saat ditemui Merapi Online beberapa waktu lalu di outlet Cabang Kadipiro.
KRJOGJA.Com berkesempatan mencicipi Gudeg Yu Djum dan menemukan perbedaan rasa pada krecek yang terasa lebih pedas dan nendang di lidah. Shela membenarkan hal tersebut. "Iya, kami memang tidak boleh merubah rasa gudeg sejak nenek mulai merintis. Inovasi hanya boleh dilakukan pada krecek saja, menyesuaikan lidah anak milenial yang menyukai rasa pedas," jelasnya.
Gudeg Yu Djum dengan inovasi krecek yang lebih nendang (Wulan Yanuarwaty)
Dia menjelaskan Gudeg Yu Djum mengedepankan opo anane, dikelola turun temurun pada anak cucu dan tidak boleh di franchaise-kan. "Jaman dulu nenek jualan Gudeg dengan dipanggul keliling dari Barek, Alun-alun, dan Wijilan. Saat menunggu pembeli di daerah Wijilan malah banyak yang antri, akhirnya coba buka disana. Jadi kami wajib mempertahankan apa yang sudah dirintis nenek," kenangnya.Â
Dengan kisaran harga termurah Rp 12 ribu hingga termahal Rp 300 ribuan, penikmat kuliner dapat merasakan kuliner asli Yogyakarta yang memiliki kearifan lokal yang sangat tinggi. Bagi wisatawan luar kot yang ingin membawa oleh-oleh Gudeg ada varian Gudeg kering yang tahan lama meski tanpa bahan pengawet.