Kendati demikian, Pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah ini mengaku, polisi memang cita-citanya. Sehingga pengabdian kepada negara adalah ladang ibadah baginya.
"Memang bercita-cita menjadi polisi karena keluarga juga polisi, bapak saya seorang polisi ibu juga polisi. Dan ketika saya melihat profil dari kedua orangtua saya, mereka bekerja tidak hanya mengayomi anak-anaknya tetapi juga orang lain," tuturnya.
Selama 14 tahun sudah Yugi mengabdi kepada negara sebagai polri. Waktu tersebut tentu tak mudah bagi Yugi, apalagi harus membagi pekerjaan dengan urusan keluarga. Beruntungnya anak dan istrinya mengerti dengan profesi yang sudah diperjuangkanya selama bertahun-tahun. Karena, Yugi bekerja tidak hanya melulu tentang intansinya saja tapi juga bagaimana perkembangan dari masyarakat.
"Polisi bisa melayani masyarakat, bisa melindungi bisa menegakan hukum. Idealnya kalau ada polisi, masyarakat merasa terlindungi. Polisi sosok yang serius? Dulu mungkin iya. Kalau sekarang saya rasa polisi sudah lebih humanis tapi tidak meninggalkan sikapnya yang tegas," ujarnya.
Yugi berpesan kepada masyarakat pengguna jalan raya untuk selalu taat dan tertib berlalu lintas. Juga melengkapi diri dengan membawa surat kendaraan bermotor serta SIM saat berkendara.
Â
"Di jalanan ini sudah ada marka, rambu petunjuk lalu lintas. Pertama masyarakat harus mengerti dulu, habis itu ditaati. Lebih penting lagi petunjuk dari petugas, karena kita yang paling mengerti di lapangan. Jadi patuhi arahan petugas dan jangan melanggar aturan," jelasnya. (Ive)