Dalam kesempatan yang sama, Asep Surya pendamping forum pelajaran pencinta alam Yogyakarta mengatakan, kenakalan pelajar yang berupa aksi Klithih itu tidak bisa diputus. Namun, bisa dihindari dengan membuat gerakan yang dapat mengimbangi aktifitas itu.Â
"Disekolah sudah berusaha memutus jaringan itu tetapi ternyata masih melebar ke genk yang lebih yaitu ke kampung," ucapnya.Â
Bahkan, lanjut Asep, meraka (pelajar) ikut resah dan sudah tahu area mana yang harus mereka lewati dan baju apa yang harus mereka gunakan, helm apa, jam berapa meraka bisa keluar.
"Mereka sudah tahu tapi itu kembali lagi dengan mengsiasasti atas kondisi itu, oleh karena itu, kita berikan kegiatan yang positif. Karena diusia ini, kenakalan lagi matang-matangnya. Tetap harus dibawah pengawasan keluarga," tambahnya.Â
Menurutnya, masih ada generasi yang akan terus melanjutkan sebuah gerakan perdamaian nantinya. Dengan serawung, minimal mereka dapat menyapa para tetangga disekitarnya.Â
"Semoga yang kedepan generasi ini bisa membuat gerakan perdamaian Indonesia lebih maju," pungkasnya. (Ive)