Semnas PGSD, Pendidikan Karakter Sangat Diperlukan Siswa

Photo Author
- Rabu, 1 Mei 2019 | 22:10 WIB
Pembicara saat menyampaikan paparan. Foto: Devid Permana
Pembicara saat menyampaikan paparan. Foto: Devid Permana

YOGYA, KRJOGJA.com - Era revolusi industri 4.0 yang serba cepat dan penuh ketidakpastian menjadi tantangan semua bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan untuk mencetak generasi unggul. Perlu adanya rekonstruksi kurikulum pendidikan dasar yang responsif terhadap revolusi industri ini.

"Kurikulum pendidikan dasar perlu didesain dengan pendekatan human digital dan keahlian berbasis digital," terang Wakil Ketua Himpunan Dosen PGSD Indonesia Dr Fahrurrozi MPd dalam Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) bertema 'Peran Pendidikan Dasar dalam Menyiapkan Generasi Unggul di Era Revolusi Industri 4.0' di Ruang Ki Sarino Mangunpranoto, Kampus Kebangsaan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Sabtu (27/4/2019).

Seminar kerja sama Program Studi PGSD UST dengan Himpunan Dosen PGSD Indonesia menghadirkan pembicara lain yaitu Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Dr Restu Gunawan MHum dan Pakar Bidang Pendidikan Karakter UST Heri Maria Z MPd.

Menurut Fahrurrozi, untuk menyiapkan generasi unggul di era revolusi industri 4.0 diperlukan metode pembelajaran yang dapat menstimulus kemampuan peserta didik melalui terobosan metode belajar kontekstual. Sehingga mendorong siswa berpikir kritis dalam beragam konteks hidup yang nanti dihadapi. "Siswa perlu dibekali kemampuan literasi dan penguasaan teknologi komunikasi dan informasi," ujarnya. 

Heri Maria mengatakan, revolusi industri 4.0 ditandai kemunculan superkomputer, robot pintar dan lain sebagainya memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Tuntutan kehidupan sangat mendasarkan pada konektivitas antarmesin, antarorang, antarprogram, antardata dalam suatu jaringan harmonis dan sinergis dalam modalitas digital. "Disinilah peran manusia merupakan subjek yang mengatur dan menentukan konektivitas itu," ujarnya.

Menurut Heri Maria, orang yang memiliki karakter kuat akan sukses membangun konektivitas dalam jejaring berbasis internet. Sifat-sifat inovatif, kreatif, jujur, disiplin sangat dipersyaratkan untuk eksis dalam suatu jaringan. "Itulah sebabnya pendidikan karakter bagi siswa sangat diperlukan," katanya.

Sedangkan Restu Gunawan mengatakan, seni budaya sangat penting dalam pembangunan karakter bangsa. Kemdikbud telah meluncurkan sejumlah program seperti belajar bersama maestro sebagai media pembelajaran mengenai makna budaya, nilai budaya dan kearifan lokal serta memberi motivasi untuk berprestasi di bidang kesenian. Kemudian ada program seniman masuk sekolah, lawatan sejarah nasional, kemah budaya nasional dan jejak tradisi nasional. (Dev)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X