YOGYA, KRJOGJA.com - Dubes RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro, bertemu dengan Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi untuk memberikan penjelasan perkembangan proyek teknologi seluler di area pinggiran Yogyakarta, oleh CEO Supertext, Mr. Martin Jacobson belum lama ini. Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek serupa oleh Supertext, bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada, untuk menyediakan akses komunikasi melalui teknologi SMS untuk mencegah wabah Malaria di wilayah Papua.
Supertext berniat memperluas proyek tersebut, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, dan Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, sebagai Ketua Gerakan Pramuka Indonesia. Kerjasama ini akan diperkuat dengan penandatanganan MoU antara Pemprov Yogyakarta dan Supertext, 12 April 2019 mendatang.
“Proyek ini merupakan landasan bagi proyek-proyek lain berbasis teknologi seluler dan kemanfaatannya bagi masyarakat di area pinggiran, menjadikan proyek ini sangat berharga dan patut dijadikan proyek percontohan,†ujar Dubes Bagas Hapsoro dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi juga menyampaikan tanggapan positifnya tentang bagaimana proyek ini dapat memberdayakan masyarakat di daerah pinggiran Yogyakarta dan dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Proyek sebelumnya diimplementasikan di daerah pinggiran Papua, Indonesia. Proyek tersebut membuat masyarakat bisa mendapatkan respon medis segera dalam menghadapi wabah Malaria. Proyek tersebut mendapatkan tanggapan positif dan terbukti mengurangi korban jiwa yang timbul dari wabah tersebut.
Supertext adalah perusahaan telekomunikasi Swedia yang menyediakan jasa layanan pengiriman pesan melalui sistem chat. Layanan tersebut telah banyak digunakan oleh konsumen di negara-negara Skandinavia dan beberapa negara Asia.
(Sumber: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm)