Tarif Pesawat Mahal, LKY Minta Pemerintah Transparan

Photo Author
- Kamis, 31 Januari 2019 | 11:08 WIB
Istimewa
Istimewa

YOGYA, KRJOGJA.com - Mahalnya biaya angkutan udara mulai dari harga tiket pesawat, pengenaan biaya bagasi dan lain-lain cukup memberatkan bagi konsumen atau masyarakat. Keluhan masyarakat tersebut tentunya

berdampak pada penurunan jumlah penumpang pesawat akhir-akhir ini. Karena itu, Pemerintah diminta segera memberikan penjelasan dengan transparan perihal kebijakan struktur biaya angkutan udara kepada masyarakat agar tidak menimbulkan spekulasi.

Demikian ditegaskan Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) John Widijantoro di Yogyakarta, Rabu (30/1). Sebelumnya, dari sisi regulasi angkutan udara atau penerbangan komersil memang mempunyai klasifikasi biaya penerbangan termasuk bagasi masuk jadi satu dalam tiket pesawat atau biaya bagasi diterapkan di luar tiket pesawat.

"Peraturan tersebut sudah lama, namun ada beberapa maskapai yang boleh mengambil atau mengenakan biaya bagasi tersebut ternyata tidak membebani penumpang dengan biaya bagasi tersebut. Yang jadi pertanyaan justru kenapa baru sekarang ini ada maskapai yang justru tidak menggratiskan lagi biaya bagasinya belakangan ini, padahal aturannya sudah lama ada," ujar Widijantoro.

Hal tersebutlah yang justru menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat. Untuk itu, LKY meminta Pemerintah yang bertugas sebagai regulator bisa bersifat transparan dalam menjelaskan pemicu kebijakan tersebut. Sebab dilihat dari sisi

pengguna, sejatinya maskapai sudah diberikan ruang untuk menentukan pemberlakuan biaya bagasi atau tidak karena merekalah yang akan mendapatkan keuntungan signifikan jika tidak menggratiskan biaya bagasi.

"Transparansi pengambilan kebijakan tersebut yang dijelaskan kepada publik. Apa sebenernya dan arahnya mau kemana ? Apakah mau ada perubahan besar dalam biaya angkutan udara karena harus diikuti dengan pelayanan maskapai penerbangan yang lebih baik lagi bagi konsumen," tandasnya.

LKY sekaligus mengkritisi pelayanan bagasi atau pengangkutan barang (kargo) via angkutan udara juga belum maksimal. Konsumen masih banyak yang mengeluhkan bagasinya dibobol orang yang tidak bertanggung jawab dan sebagainya. Sehingga Pemerintah harus memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait mahalnya biaya angkutan udara saat ini berikut sasaran yang dibidik dari kebijakan tersebut dengan transparan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X