Barulah pada Sabtu (5/1/2019) pukul 07.30 WIB akan dilangsungkan akad ijab qabul di Kagungan Dalem Masjid Ageng Pakualaman. Sebelumnya, calon pengantin pria bersama keluarga dan kerabat dikawal dua bregada prajurit Pakualaman, Plangkir dan Lombok Abang akan berjalan kaki menuju Masjid Ageng melewati gerbang utama. Usai prosesi ijab qabul, pengantin pria akan kembali masuk ke Pura Pakualaman melalui jalur yang sama.Â
Kedua mempelai baru akan dipertemukan dalam prosesi Panggih di Bangsal Sewatama pukul 10.00 WIB yang dilanjutkan dengan rangkaian upacara adat lain, seperti tampa kaya, dhahar klimah dan lainnya di Bangsal Witana Pakualaman.Â
"Secara khusus, saat resepsi pertama, Sabtu (5/1/2019) siang akan dipergelarkan Bedhaya Kembang Mas yasan KGPAA Paku Alam X untuk mempelai. Bedhaya ini menggambarkan beberapa fase pertemuan calon pengantin hingga menuju jenjang pernikahan sekaligus berisi harapan dan doa agar keduanya menjadi pasangan lestari dilimpahi kesejahteraan dan kemuliaan," terang Radyowisroyo.
Selain itu Dhaup Ageng Pura Pakualaman 2019 ini juga mengangkat tema motif batik Surya Mulyarja yang bersumber dari iluminasi naskah Sestradisuhul (1847) pada masa Paku Alam II. Surya Mulyarja merupakan manifestasi karakter Batara Surya dalam Asthabrata.
"Surya Mulyarja merupakan soa atau harapan untuk meneladani karakter luhur Batara Surya. Tema ini akan dihadirkan dalam tiap-tiap bagian pada Dhaup Ageng ini," ucap pria yang akrab disapa Pak Toyo ini. (Feb)