YOGYA, KRJOGJA.com - Ekspor DIY menunjukkan peningkatan sebesar 11,91 persen selama Oktober 2018 dibanding bulan sebelumnya. Dibandingkan setahun yang lalu, kumulatif Januari - Oktober 2018, nilai ekspor meningkat 11,94 persen. Lebih dari setengah nilai ekspor dikirim ke Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Jepang.
“Nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia Oktober 2018 tercatat US$ 37,6 juta. Nilai ekspor tersebut naik 11,91 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar US$ 33,6 juta. Sementara dibanding tahun 2017, selama Januari hingga Oktober nilai ekspor naik 11,94 persen,†kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Johanes De Britto Priyono di Yogyakarta.
Dibeberkan, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY pada Oktober 2018 adalah AS dengan total nilai ekspor USD 14,8 juta (39,21 persen), kemudian Jerman dengan USD 3,3 juta (8,76 persen) dan Jepang sebesar USD 2,5 juta (6,67 persen). Dari 10 besar negara tujuan ekspor, nilai ekspor terendah dikirim ke Korea Selatan yakni USD 1,3 juta (3,50 persen).
“Peningkatan nilai ekspor selama Oktober 2018 dibanding bulan sebelumnya dipengaruhi oleh peningkatan nilai ekspor enam dari sepuluh negara tujuan utama. Keenam negara tersebut antara lain Belanda naik 43,17 persen, Belgia naik 42,77 persen, AS naik 26,25 persen, Inggris naik 18,36 persen, Korsel naik 5,27 persen, dan Jepang naik 1,74 persen,†katanya.
Secara cummulative year on year (Januari - Oktober 2018 dibanding Januari - Oktober 2017), nilai ekspor mengalami peningkatan 11,94 persen. Delapan dari sepuluh besar negara tujuan utama mengalami peningkatan nilai ekspor. “Tiga negara dengan persentase peningkatan terbesar yakni Singapura naik 58,22 persen, Perancis naik 27,61 persen dan Australia naik 23,94 persen,†imbuh JB Priyono.
Untuk komoditas utama ekspor dari DIY selama Oktober 2018, adalah produk pakaian jadi bukan rajutan mencapai 35,37 persen, diikuti perabot, penerangan rumah 15,96 persen dan barang-barang rajutan sebesar 8,55 persen. Dari sepuluh komoditas utama, komoditas dengan nilai ekspor terendah adalah bulu unggas sebesar 2,02 persen.
Ekspor kumulatif Januari - Oktober 2018 dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu Januari - Oktober 2017, secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 11,94 persen. Tujuh dari sepuluh komoditas utama menunjukkan peningkatan nilai ekspor. Minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian merupakan komoditas dengan persentase kenaikan terbesar yakni 72,93 persen.
“Ekspor barang dari DIY menurut sepuluh negara tujuan dan komoditas utama menunjukkan negara AS masih menjadi tujuan utama terbanyak. Sebanyak delapan dari sepuluh komoditas utama dikirim ke negara tersebut,†tandasnya. (Ira)