Prangko Menyimpan Informasi Peristiwa Penting

Photo Author
- Jumat, 21 September 2018 | 01:18 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Prangko bukan hanya sebagai bukti pelunasan biaya pengiriman pos, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan alat penyebarluasan informasi publik. Sebagai sarana edukasi, prangko memiliki hubungan sangat erat dengan dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan informasi yang terdapat dalam prangko dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran di sekolah yang menarik, kreatif dan inovatif.

Demikian disampaikan Kasubdit Prangko dan Filateli Kemenkominfo Eko Wahyuanto dalam acara Lokakarya Filateli di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta, Kamis (20/09/2018). Menurutnya, prangko juga berfungsi sebagai alat penyebarluasan informasi publik. Berbagai kegiatan atau peristiwa penting dapat terdokumentasikan melalui prangko. "Informasi terkait kegiatan atau peristiwa penting bisa dengan mudah diketahui masyarakat di prangko," katanya.

Baca juga :

TRC BPBD DIY Akhirnya Lolos Standarisasi OHSAS 18001:2007

AD, Wadah Mahasiswa Kembali ke Masyarakat Desa

Sedangkan terkait kegiatan Filateli, kata Eko, banyak hal positif yang bisa didapatkan, antara lain membentuk kepribadian positif, bisa juga mendatangkan penghasilan. Melalui lokakarya filateli, Eko berharap dapat memberikan alternatif metode edukasi yang lebih menarik dan menyenangkan. "Saya harap pengembangan perfilatelian bisa lebih luas dan kontinyu didukung Pemerintah Daerah," katanya.

Istri Wakil Gubernur DIY, GKBRAA Paku Alam yang hobi filateli sejak muda mengatakan, filateli merupakan hobi yang menyenangkan karena bisa saling bertukar prangko dari seluruh Indonesia bahkan dunia. Hobi filateli ini sangat efektif untuk mempromosikan kebudayaan, wisata yang dimiliki Indonesia. "Meski perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat, kegiatan mengoleksi prangko, berkirim surat perlu dihidupkan kembali dan dilestarikan," katanya.

Ketua Bidang Komunikasi Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia, Uul Jihadan mengatakan, pihaknya sedang gencar berkorespodensi melalui kartu pos dan mendapatkan teman sahabat pena secara acak melalui internet, seperti card to post atau postcrossing. "Ini menjadi konsentrasi kami untuk mengenalkan filateli ke generasi milenial," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X