Bangkitkan Pariwisata Danau Toba dengan Strategi Baru

Photo Author
- Sabtu, 8 September 2018 | 22:57 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Strategi baru dalam pengembangan destinasi pariwisata prioritas nasional, khususnya Danau Toba adalah 'Rebranding Toba' guna mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan mancanegara (wisman) dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara (wisnus).  Selain 'rebranding', sebelum melakukan promosi atau penjualan maka produk-produk pariwisatanya harus siap baik destinasi utama maupun pendukungnya serta menyesuaikan dengan pasar yang kini mayoritas didominasi generasi milenial.

"Jika ingin mengembangan potensi pariwisata prioritas Danau Toba, maka harus ada 'rebranding' yang harus dicari dan dipelajari lebih lanjut nantinya. Selanjutnya,  benahi dulu produk-produknya sebab percuma promosi gencar dilakukan tetapi produknya belum siap jelas," ujar Guru Besar Perencanaan Pariwisata Fakultas Teknik UGM Prof Wiendu Nuryanti PhD dalam Seminar Pariwisata Destinasi Prioritas Danau Toba di Keraton Ballroom I Hotel Marriot Yogyakarta, Sabtu (08/09/2018).

Wiendu mencontohkan apabila berwisata ke Danau Toba, tidak hanya melihat danau semata namun sekaligus diperkuat kehadiran intrepretation center vulcanologi purba dan sebagainya. Strategi pengembangan destinasi wisata Danau Toba ini bisa dilihat dari dua sisi sekaligus baik dari cagar alam (geological heritage) dan warisan budaya (cultural heritage). Kunci suksesnya dengan story telling, diversifikasi dan kesiapan sumber daya manusia (SDM)-nya.

"Pembangunan destinasi pariwisata tersebut dengan meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata budaya Danau Toba sehingga berdaya saing di dalam maupun di luar negeri seperti Toba Supervolcano Lake and The Batak Culture Center. Rebranding Toba melalui pemasaran branding, advertaising dan selling kemudian pembangunan industri pariwisata dengan meningkatan networking usaha pariwisata serta meningkatkan keberagaman maupun daya saing produ/jasa pariwisata di Danau toba. Selanjutnya pembangunan kelembagaan dan SDM pariwisata," ungkap Wiendu.

Mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Budayng Kebudayaan ini menambahkan generasi milenial di Indonesia saja sudah mencapai lebih dari 50 persen, tetapi destinasi pariwisata yang di jual masih jadul-jadul maka Danau Toba harus berubah untuk memanfaatkan potensi tersebut. Semisal akomodasinya sudah mulai disesuaikan dengan pangsa pasar generasi  milenial tersebut, pergerakan mereka sulit dideteksi sehingga biro perjalana  wisata maupun stakehoder pariwisatanya harus bisa berevolusi. Pergerakan market generasi milenial inilah yang harus diikuti agar tidak ketinggalan terutama dengan culturenya.

"Sebagai Indonesia mini, DIY mempunyai potensi besar untuk menggerakan wisnus ke Danau Toba, sehingga kedua daerah sudah seharusnya meningkatkan sinergi lebih erat terutama pelaku industri pariwisatanya ditambah kemudahan akses, salah satunya adanya penerbangan langsung diantara kedua destinasi wisata prioritas nasional," jelas Wiendu.

Wakil Ketua Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kementerian Pariwisata Tendi Nuralam mengaku pihaknya tidak hanya menyiapkan destinasi wisata Danau Toba namun sekaligus destinasi pendukung lainnya seperti Geopark di Samosir, wisata kapal pesiar, wisata kuliner khas, wisata budaya dan sebagainya. Pelaku biro perjalanan wisata akan mudah untuk membuat dan menawarkan paket destinasi Danau Toba didukung kemudahan akses, akomodasi dan sebagainya dengan acuan konsep 3 A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amrnitas.

Seminar yang dimoderatori Ketua Dewan Kebudayaan DIY Dr Djoko Dwiyanto MHum ini juga menghadirkan pembicara lainnya yaitu  Ketua Asita Sumatera Utara Solahuddin Nasution dan General Manager Garuda Indonesia Branch Office Yogyakarta Jubi Prasetyo. Sebelumnya dalam rangkaian misi penjualan destinasi pariwisata priritasasional Danau Toba tersebut juga menghadiran  talkshow yang dimoderatori Wapimred SKH Kedaulatan Rakyat Ronny Sugiantoro dengan menghadirkan narasumber Tenaga Ahli Gubernur DIY Bidang Kepariwisataan Ike Janita Dewi,  Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Hidayati dan Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto di Ground Floor Hartono Mall Yogyakarta pada Jumat malam (07/09/2018).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X