YOGYA, KRJOGJA.com - Dewasa ini, Indonesia mengalami tekanan besar dari negara adikuasa seperti Amerika Serikat dan Cina. Konflik ekonomi antara keduanya yang berpengaruh pada iklim politik menyeret ketidakstabilan di Indonesia yang dinilai punya potensi luar biasa dari segi pasar dan Sumber Daya Alam (SDA).
Banyak pihak berusaha memecah Indonesia yang diprediksi mampu bangkit menjadi salah satu kekuatan dunia karena potensi besarnya. Usaha-usaha yang tak jarang membawa korban dengan berbagai macam tipu daya dan cara.
Itulah yang disampaikan anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo saat melaksanakan agenda sosialisasi empat pilar dengan tema Pemahaman Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah bersama mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (8/9/2018) siang. Afnan mengungkap betapa dahsyat upaya asing untuk melemahkan Indonesia dengan berbagai cara yang salah satunya memecah persatuan anak bangsa.
“Kondisi ekonomi Amerika dan Cina sangat mempengaruhi politik yang kemudian menjadikannya tidak stabil. Dari luar banyak yang sudah siap menerkam Indonesia. Potensi kita besar, batu bara di Rusia dan Cina harus buat gorong-gorong dalam, tapi di Indonesia tinggal bawa bego dikeruk dapat batubara. Di Riau di atas tanah ada minyak sawit di bawah ada minyak bumi. Betapa luar biasa potensi kita,†ungkap Afnan.
Fakta yang terjadi ini menurut Afnan akan menjadi bumerang bagi bangsa Indonesia jika seluruh elemen masyarakat tidak bersatu dalam Pancasila yang disebutnya bak perekat di sapu ijuk. “Kalau satu ijuk dipatahkan gampang, tapi kalau sudah jadi sapu dan diikat maka sulit. Ini yang karus kita lakukan bersama, bersatu dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pengikatnya,†sambung cucu Ki Bagus Hadikusumo ini.
Afnan memberikan pesan khusus pada para mahasiswa PPKn UAD yang disebutnya memiliki tanggung jawab besar menyuarakan Pancasila kepada seluruh masyarakat Indonesia. Tantangan ideologi yang begitu terasa diharapkan bisa disikapi serius para mahasiswa yang nantinya akan bekerja di berbagai bidang dan bertemu banyak orang.
“Saya berharap teman-teman di UAD bisa membangun pola pikir mempersatukan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pancasila sudah final dan diputuskan founding fathers kita dengan penuh kesadaran. Kita semua harus bisa mengamalkan Pancasila bila ingin menjadi bangsa maju kedepan. Jangan biarkan dilindas ideologi lain yang berusaha merusak atau bahkan menggantikan,†pungkasnya. (Fxh)