Ikut Milad Tapak Suci di Yogyakarta, Amiruddin Rela Gowes dari Jember

Photo Author
- Kamis, 2 Agustus 2018 | 18:24 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Ulang Tahun Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah sukses dilaksanakan di Alun-Alun Utara Selasa (1/8/2018) kemarin. Ribuan pesilat dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk memperingati hari lahir sekaligus bersilaturahmi satu sama lain. 

Namun, cerita menarik ternyata tak berhenti di sore kemarin. Satu pemuda asal Jember Jawa Timur, Amiruddin Akbar (22) berhasil menarik hati para wartawan untuk mencari tahu lebih dalam mengenai sosok tersebut. 

Bukan karena gerakan jurusnya begitu sempurna atau paras rupawan seperti yang kerap menjadi daya tarik media selama ini jadi alasannya. Namun, pemuda yang diketahui mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember ini datang ke Yogyakarta dengan mengendarai sepeda. 

Selama tiga hari sejak Sabtu (28/7/2018) Amiruddin mengayuh sepedanya untuk bisa sampai ke Yogyakarta tepat waktu. Perjalanan pagi dan malam hari dilakukan bahkan ia rela harus tidur di masjid dan pos polisi demi berhasil sampai di Yogyakarta tepat waktu. 

Sepeda gunung berwarna kuning dilengkapinya dengan dua botol air minum dan tas untuk meletakkan pakaian ganti termasuk seragam Tapak Suci. Bendera Merah Putih dengan tiang tertancap di bagian belakang sepeda yang berkibar bila melaju di perjalanan. 

Ketika berbincang dengan KRjogja.com sebelum kepulangannya ke Jember, Rabu (2/8/2018) Amiruddin akhirnya menceritakan alasan mengapa ia rela bersepeda selama tiga hari tiga malam demi menghadiri Milad Tapak Suci ke-55. Ingin menyuarakan moda transportasi ramah lingkungan ternyata jadi salah satu tujuan utama selain niat olahraga menyehatkan jiwa raga sesuai semangat Tapak Suci. 

“Niatnya ingin olahraga, sekalian menyampaikan pesan bahwa sepeda ini ramah lingkungan. Tahu ada ulang tahun Tapak Suci di Yogyakarta, maka niat itu semakin besar dan terlaksana sekarang,” kisah Amiruddin. 

Selama perjalanan, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam ini mengaku menemukan hal indah yang selama ini tak secara detail dilihat. “Kalau bersepeda rasanya bisa melihat lebih dalam, karena pelan-pelan dan santai jadi saya bisa detail mengamati. Tidak akan bisa kalau kita naik bus atau kereta,” sambungnya lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X