Anak Teroris Menyesal Tak Mati Bersama Keluarganya

Photo Author
- Kamis, 2 Agustus 2018 | 12:49 WIB

“Kami lakukan pendataan dan sosialisasi pada para guru, karena mereka ujung tombak memastikan generasi penerus bangsa ini tidak terpapar paham terorisme dan radikalisme,” pungkas Andi.

Sementara Ahmad Djauhar Wakil Ketua Dewan Pers mengakui bahwa pelaku media terutama pengelola media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram memiliki peran penting untuk menjaga lini masa tetap sehat. Caranya menurut dia dengan selalu melakukan tabayyun sebelum menyebar informasi di media sosial.

“Ini sesuai dengan kode etik berkomunikasi secara Islami. Saat ini semua serba mudah untuk menyebar informasi karena jari lebih cepat sharing (berita hoax) padahal potensi dosanya lebih besar. Jangan biarkan jari kita bergerak lebih cepat dari pikiran, itu bisa berakibat fatal. Kita tahu sekarang siapa saja bisa terjerat UU ITE, dan terpenting kita akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat, masih percaya akhirat kan,” ungkapnya memungkasi penjabaran. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X