Tunanetra, Tak Surutkan Bowo Berwirausaha
Mudik Bersepeda Bekasi ke Gunungkidul, Sandi Punya Pengalaman Seram
Ketegangan pun semakin terlihat karena sebagian besar pendengar menjagokan Jerman untuk menang dan melaju ke babak selanjutnya. Mereka tampak tidak tenang terlihat dari bibir yang mulai sedikit komat-kamit berharap ada gol untuk Tim Panzer malam hari ini.
Namun, nyatanya malah Korea yang berhasil mencetak dua gol dan mengajak Jerman pulang dari Rusia bersama-sama. Hanya mencatat tiga poin nyatanya membuat kedua tim wakil Eropa dan Asia ini tidak lolos dan merelakan tempat untuk Meksiko dan Swedia.
Begitulah sekelumit gambaran bagaimana tuna netra di Yogyakarta ikut dalam gegap gempita Piala Dunia Rusia 2018 yang benar-benar menghinggapi seluruh masyarakat dunia. Sungguh pemandangan yang menarik sekaligus menggugah kecamuk perasaan di dalam hati.
KRJOGJA.com pun menyempatkan berbincang dengan salah satu tunanetra yang menikmati pertandingan malam tadi, Alma Malik Dewantara. Bagi dia, siaran radio yang menjelaskan dengan detail jalannya pertandingan sepakbola menjadi andalan menikmati sebuah laga.
“Kami sangat terbantu karena tidak bisa menonton, hanya bisa mendengar. Kalau dapat penjelasan detail seperti ini dengan atmosfer bersama-sama rasanya jauh lebih mengena serunya pertandingan. Meski jagoan saya Jerman akhirnya kalah tapi kalau bisa ada dengar bareng seperti ini setiap hari, sangat membantu kami yang netra tapi suka sepakbola,†ungkapnya tersenyum.
Inilah salah satu bukti keindahan sepakbola yang terjadi dari Yogyakarta. Siapa saja tak terhalang keterbatasan apapun bisa menikmati permainan 11 lawan 11 ini. (FX Harminanto)