Melihat Pasar Tertua Di Kota Yogyakarta

Photo Author
- Jumat, 15 Juni 2018 | 11:23 WIB

Pasar Kotagede meski hanya pasar tradisional tapi dari sisi kelengkapan jauh lebih lengkap dari mall. Jadi siapapun yang berkunjung dan ingin cari apapun itu pasti ada terutama pada hari pasaran. Pada hari pasaran jumlah pedangang bisa mengalami peningkatan lebih dari 100 persen. Dimana segala kebutuhan hidup ada disini, mulai dari aneka sayuran, sandang, akesesoris, peralatan keluarga hingga hewan piaraan mulai dari ikan hingga burung ada di sini.

Wajah pasar tidak banyak mengalami perubahan. Renovasi menyeluruh terakhir kali dilakukan pada tahun 1986. Tepat 22 Februari 1986, pasar ini diresmikan oleh Soegiarto, Walikota Yogyakarta pada masa itu. Saat gempa bumi Mei 2006 melanda Yogyakarta, beberapa kerusakan terjadi pada fisik bangunan pasar meski tidak begitu parah. Kerusakan parah justru terjadi pada Babon Anim, gardu listrik di barat laut pasar.

Babon Anim ini merupakan salah satu landmark Kotagede. Ia dibangun di awal tahun 1900-an. Disebut babon karena dulunya merupakan gardu listrik induk. Sementara penambahan kata anim karena gardu pusat kontrol listrik ini merupakan warisan perusahaan listrik Pemerintah Belanda, NV ANIEM (Algemeen Nederlands Indische Electricitiet Maatschappij). Kondisinya saat ini tampak baik karena telah direnovasi.

Untuk menjangkaunya sangatlah mudah, dari Jogja bisa berjalan ke arah tenggara nanti akan ditemukan Jalan Mondorakan 172B, Kotagede. Pasar ini sangat mudah ditemukan karena banyak papan penunjuk yang ada dan letaknya berdekatan dengan makam para raja dan Masjid Agung Kotagede. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X