YOGYA, KRJOGJA.com - Letusan Merapi Jumat (01/06/2018) pukul 08.20 WIB selama 2 menit diketahui memiliki amplitudo hingga 77 milimeter yang tercatat paling besar sejak erupsi Merapi tahun 2010 lalu. Hal tersebut yang menjadi indikasi penyebab getaran cukup banyak dirasakan masyarakat bahkan hingga belasan kilometer dari puncak di kawasan lingkar Merapi.
Meski rentang waktu hanya dua menit, namun dilaporkan warga masyarakat merasakan getaran akibat aktivitas Merapi. Warga di KRB III pun sempat turun untuk mengungsi meski kemudian diketahui sudah kembali ke rumah masing-masing karena masih berada di luar jarak 3 kilometer yang menjadi titik aman.
Baca juga :
Berdurasi 2 Menit, Gemuruh Letusan Merapi Kagetkan Warga
Hujan Abu Mulai Turun, Warga Wilayah Barat Laut Merapi Jangan Panik
Belum Ada Magma Keluar, Status Merapi Masih Waspada
Kasi Gunung Merapi BPPTKG DIY Agus Budi Santoso mengatakan amplitudo getaran letusan pagi ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan letusan yang terjadi setelah erupsi tahun 2010 lalu. Meski demikian, BPPTKG DIY menilai letusan hari ini bukan bersifat mematikan yang dengan kata lain tidak mengharuskan warga masyarakat mengungsi jika berada di luar jarak aman 3 kilometer.
“Ada indikasi gempa Vulkano Tektonik dalam yang menandakan adanya aktivitas magmatis dan amplitudo tercatat 77 milimeter yang menjadi terbesar daripada letusan sebelumnya. Aktivitas magma memang lebih mendominasi dalam letusan kali ini meski tercatat hanya berlangsung dua menit, kemudian tenang kembali,†ungkapnya.