Masih tingginya pelepasan gas Merapi menurut Agus dikarenakan kecilnya sumbat yang sebenarnya malah pertanda baik bagi aktivitas lanjutan apabila terjadi erupsi. “Berbeda dengan 2010 di mana sumbatnya tebal, gas terkumpul dan menjadi letusan eksplosif. Kali ini, pelepasan gas sering menandakan sumbatnya tipis karena itu kalau memang nanti kedepan akan erupsi kemungkinan efusif karena tekanan gas rendah,†sambungnya.Â
Meski demikian, BPPTKG DIY belum bisa memprediksi apakah pelepasan gas yang cukup sering mendandakan Merapi akan mengalami erupsi Magmatis dalam waktu dekat. Pun begitu dengan terbentuknya kubah lava yang menjadi salah satu tanda letusan efusif seperti yang telah terjadi tahun 2001 dan 2006 lalu belum bisa diprediksi akan segera terjadi.Â
“Kami berharap Merapi menyampaikan pesan ketika mau naik ke atas, deformasi bergerak, seismik berbunyi. Kondisi kali ini berbeda setelah letusan besar 2010 lalu. Tapi ketika magma mendekati permukaan mudah-mudahan gejalanya mirip dengan yang dulu,†pungkasnya. (Fxh)