YOGYA, KRJOGJA.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) DIY memprediksi Merapi tidak akan meletus secara eksplosif seperti yang terjadi tahun 2010. Beberapa indikasi mulai terlihat seperti kecilnya deformasi atau perubahan bentuk badan gunung yang secara langsung mengungkap magma Merapi encer.
Kepala BPPTKG DIY Hanik Humaida mengatakan sejak 21 Mei 2018 lalu, letusan yang dikeluarkan Merapi membawa abu dari material magma baru di dalam tubuh gunung. Hal tersebut didapat dari hasil sample laboratorium yang telah selesai diteliti.
Baca juga :
Lagi, Merapi Semburkan Asap Setinggi 1500 Meter Siang Ini
Pijar Merah Terlihat Saat Merapi Meletus, Ini Penjelasan BPPTKG
Logistik Pengungsi Merapi Mulai Didistribusikan
“Material yang dikeluarkan antara 11 Mei dan 21 Mei berbeda, yang 11 Mei membawa material lama sisa erupsi 2010 sementara 21 Mei membawa material baru. Kami terus lakukan penelitian dan hingga saat ini tidak ada deformasi di tubuh Merapi yang menjadi salah satu indikasi erupsi eksplosif,†ungkapnya kepada KRJOGJA.com, Jumat (25/05/2018).
BPPTKG menurut Hanik memprediksi Merapi tidak akan mengeluarkan letusan eksplosif seperti yang dikhawatirkan layaknya tahun 2010 lalu. Kali ini menurut dia, Merapi lebih akan mengalami erupsi efusif di mana magma hanya akan keluar atau meleleh dari permukaan seperti yang terjadi tahun 2002 dan 2006 lalu.