"Pijar merah yang terlihat saat letusan tadi berasal dari gas vulkanik di bawah, ini gas dari magma. Namun, pijar tersebut baru akumulasi gas, belum magma yang keluar," ungkapnya pada wartawan dalam sesi konferensi pers di Kantor BPPTKG DIY.Â
Keluarnya gas dari magma tersebut, menurut Hanik menandakan bawasanya Merapi memiliki lava yang relatif encer. “Gas yang keluar juga masih panas, pijar ini bisa merupakan tahapan menuju letusan magmatik, meski belum terjadi saat ini,†sambung Hanik.Â
Di sisi lain, bila nanti masuk fase letusan Magmatik dari sebelumnya Freatik, hal tersebut dapat memperjelas perhitungan dari BPPTKG DIY. “Seperti 2002 dan 2006 yang langsung letusan magmatik kita bisa ukur kegempaannya secara detail jadi semakin mudah menentukan status. Sekarang kita tinggal menunggu saja,†pungkas Hanik.
Saat ini, masyarakat masih tetap dilarang melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Merapi. Saat beraktivitas di luar ruangan, masyarakat juga diharap menggunakan masker untuk mengurangi dampak abu vulkanik. (Fxh)