19,8 Persen Anak di DIY Stunting

Photo Author
- Sabtu, 7 April 2018 | 14:53 WIB

Sedang saat bayi lahir akan diperiksa dan diukur untuk mengetahui apakah di kemudian hari akan berisiko atau tidak. Jika beratnya di atas 2.500 gram dan panjangnya 48 cm, maka diyakini akan normal.

Namun begitu, selanjutnya juga harus diperhatikan. Misalnya selama 6 bulan hanya diberi ASI eksklusif dan setelah 6 bulan diberi makanan pendamping ASI. Sedang pemberian ASI sendiri sampai usia 2 tahun.

Selama balita juga harus rutin diperiksakan di Posyandu. Dijelaskan, anak yang stunting aktivitasnya memang biasa-biasa saja, namun ukuran fisiknya di bawah normal. Kadang-kadang ada yang pintar, tetapi kebanyakan IQ-nya di bawah normal. Selain itu juga mempunyai risiko menderita penyakit tak menular, misalnya diabetes, jantung atau gagal ginjal.

”Untuk mengantisipasi anak stunting harus ada pencegahan dari awal, misalnya sejak calon ibu masih remaja. Kualitas hidupnya juga harus diperbaiki. Bagi para ibu harus memperhatikan asupan gizi balitanya. Jangan sampai untuk menyumbang orang punya hajat lebih diprioritaskan dari pada gizi anaknya. Sedang terhadap anak yang sudah stunting harus ada intervensi dan ada perlakuan khusus,” tegasnya. (Fie)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X