Penggunaan Alat Anti-skimming Mulai Diperlukan

Photo Author
- Sabtu, 17 Maret 2018 | 22:56 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pencegahan kejahatan skimming harus dilakukan secara komprehensif baik oleh pihak bank maupun vendor penyedia ATM. Di satu sisi, bank harus aktif melakukan edukasi nasabah untuk berhati-hati menggunakan ATM, informasi seputar mengenali ruang ATM standar dan lainnya. Sedang pihak penyedia mesin ATM juga harus melakukan sejumlah upaya pencegahan kejahatan ATM skimming.

“Vendor penyedia perlu melakukan checking secara intensif terhadap mesin ATM yang dioperasikan,” tandas Kepala Pusat Studi Forensika Digital FTI UII Yudi Prayudi MKom dalam siaran pers yang diterima KR, Sabtu (18/03/2018) malam. Siaran pers dikeluarkan terkait adanya pembobolan rekening nasabah bank di beberapa tempat.

Menurut Yudi, inspeksi terhadap bentuk fisik dari ATM dan ruangan di sekitarnya harus dilakukan secara rutin dan intensif agar bisa dengan cepat terdeteksi apabila terdapat alat-alat non standard yang terpasang di sekitar lokasi mesin ATM. Selain itu, maka penggunaan alat-alat antiskimming juga harus mulai diperhatikan pengelola mesin ATM. Alat yang dimaksud dapat terpasang langsung pada mesin ATMnya ataupun diluar mesin ATM seperti halnya video / cctv yang terpasang.

Dalam menjalankan aksinya, biasanya dengan target mesin ATM yang biasanya di  lokasi yang agak sepi. Dan sebagai kejahatan, ATM Skimming termasuk kategori organized crime, dan pelaku jarang  beroperasi sendiri. Menurut Yudi, sebagai kejahatan modern yang terorganisasi, mereka tersebar di beberapa lokasi dan membagi peran yang satu sama lainnya berbeda.

Sebagai sebuah kejahatan modern, ATM Skimming terjadi di pelbagai belahan dunia. “Data yang direlease The British Press, di wilayah Inggris saja setiap tahun tercatat  hampir 100.000  nasabah yang melaporkan menjadi korban dari aktivitas Skimming. Berdasarkan data yang direlease tersebut setiap tahun jumlah uang nasabah  yang dicuri melalui kejahatan Skimming meningkat hampir 20% tiap tahunnya,” jelas Yudi.

Untuk solusi mencegah terjadi ATM Skimming menurut Dosen Magister Pascasarjana FTI UII adalah dengan  meningkatkan standard pengamanan pada kartu ATM/Debitnya itu sendiri. “Dalam hal ini standard Europay Mastercard Visa (EMV) yaitu sebuah standard yang dibangun konsorsium penyedia kartu bayar Mastercard dan Visa telah dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan standard bagi transaksi elektronik,” jelasnya.

Menurutnya, kartu dengan chip EMV memberikan kode unik untuk setiap transaksi - tidak seperti halnya kartu strip magnetik yang menggunakan informasi kartu Anda untuk memproses setiap pembayaran.

“Sayangnya migrasi dari model kartu berbasis magnetic ke system chip EMV cukup mahal. Sehingga tidak semua penyedia jasa kartu ATM memilih teknologi EMV pada kartu ATMnya,” jelas Yudi. (Fsy)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X