Rini Soemarno Minta Rumah Kreatif BUMN Diperbanyak

Photo Author
- Sabtu, 24 Februari 2018 | 20:15 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong diperbanyak Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Indonesia yang saat ini jumlahnya 183 buah. Menurutnya, peran RKB terbukti mampu membantu UKM-UKM di Indonesia 'naik kelas' dengan memanfaatkan teknologi digital.

"RKB seperti yang dikelola BRI Yogyakarta ini harus direplikasi lebih banyak lagi," terang Rini saat mengunjungi RKB Yogyakarta di Wisma BRI lantai 2, Jalan Sagan Timur No.123 Yogyakarta, Sabtu (24/02/2018).

Rini mengaku cukup terkesan dengan RKB Yogyakarta yang dikelola secara baik oleh Bank BRI Yogyakarta. Dari dialog, ada pelaku UKM dengan produk tepung tempe (mendoan) yang omsetnya melesat tinggi dari awalnya Rp 5 juta perbulan menjadi Rp 185 juta perbulan, setelah bergabung dengan RKB. Selain itu ada desainer animasi yang video klip nya dibeli musisi Prancis.

"Pengurus di sini (RKB Yogya) mengerjakan dengan sangat bagus dan digarap sungguh-sungguh. Ini bisa menjadi percontohan bagi RKB di daerah lain," kata Rini.

Managing Director (CEO) RKB Yogyakarta Hanitianto Joedo mengatakan, ketika bergabung dengan RKB, para pelaku UKM diajari dan didampingi untuk mengembangkan usahanya memanfaatkan teknologi digital. Selain itu diajari mengelola keuangan dengan baik, cara memasarkan dan pendistribusian produk secara online bekerja sama dengan 'blanja.com'. "Komitmen kami, para pelaku UKM di DIY bisa go modern, go digital, go online," kata Joedo.

Menurut Joedo, saat ini ada 42.900 pelaku UKM yang bergabung dengan RKB Yogyakarta, namun yang serius baru 800 UKM. Secara intensif para pelaku UKM dibekali pengetahuan internet marketing dengan menghadirkan pembicara dari facebook, lazada dan lain-lain untuk berbagai ilmu. "Target utamanya para pelaku UKM bisa memasarkan produknya secara online dan memiliki web sendiri," katanya.

Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta Hari Siaga Amijarso mengatakan, RKB Yogyakarta memiliki fungsi pelatihan, konsultasi, pemasaran dan inkubasi. Di era digital, kebutuhan pelaku UKM tidak hanya dari sisi pembiayaan (kredit bank) namun juga kemampuan memasarkan produknya dipasar e-commerce.

"Sektor industri kreatif dan UKM akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional, sehingga kita dampingi dan dorong terus agar produk-produk UKM bisa naik kelas," katanya. (Dev)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X