YOGYA, KRJOGJA.com - Perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat siklon Cempaka pada akhir November 2017 lalu, hanya akan mengandalkan APBD. Terutama terhadap sembilan titik talut longsor yang sudah dialokasikan melalui APBD 2018 dengan total Rp 2,79 miliar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogya, Aki Lukman Nur Hakim, menjelaskan saat siklon Cempaka berlangsung, RAPBD 2018 sebenarnya sudah terbahas. Namun pada akhir Desember 2017 ada sejumlah evaluasi dari Gubernur sehingga memungkinkan terjadinya penggeseran anggaran.
"Karena ada evaluasi itu, maka kami rombak. Beberapa kegiatan yang sempat kami rencanakan seperti perbaikan talut Kali Code di Jalan Ahmad Jazuli sebesar Rp 1,8 miliar dan di wilayah Gondomanan sebesar Rp 400 juta,
kami alihkan untuk perbaikan talut yang rusak akibat siklon Cempaka itu,†urainya, Senin (15/1).
Karena itu, meski ada peluang sharing anggaran dengan DIY maupun pemerintah pusat, namun pihaknya tetap mengandalkan APBD. Hal ini supaya ada kepastian waktu perbaikan. Akan tetapi, imbuh Aki, pihaknya hanya menangani talut rusak yang berkaitan dengan perairan. Sedangkan
talut permukiman seperti di Juminahan dan Jlagran, bukan menjadi kewenangan bidangnya.
Sembilan talut yang akan ia tangani itu pun sebagian besar berada di bantaran Kali Winongo yang mencapai enam titik, dan tiga titik lain tersebar di Kali Gajah Wong, Kali Code dan Kali Tekik.
"Sebenarnya ada satu lagi talut rusak di Gajah Wong, namun sudah diperbaiki oleh warga dan dibantu Gembira Loka Zoo. Sehingga, kami tangani yang sembilan titik itu," imbuhnya.
Aki menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyusun detail engineering design (DED) sebelum diajukan ke pelelangan. Diharapkan, proses lelang berjalan lancar sehingga paling cepat Maret sudah dapat diperbaiki. Jika terjadi gagal lelang, maka perbaikan akan semakin sulit lantaran dipacu oleh musim hujan. (Dhi)
