YOGYA, KRJOGJA.com - Revitalisasi kawasan semi pedestrian yang ada di sisi Barat Malioboro akan segera dilakukan oleh Pemda DIY. Rencananya, konsep penataan kawasan semi pedestrian sisi Barat Malioboro, sedikit berbeda dengan sisi Timur. Karena akan ada area parkir yang dikhususkan bagi becak dan andong, sebagai moda transportasi tradisional.
Adanya konsep tersebut dinilai cukup positif karena bisa menyeimbangkan keberadaan ruang publik di kawasan itu. Apabila hal itu dapat diwujudkan, bisa mengoptimalkan kapasitas untuk mendukung kehidupan perkotaan.
â€Adanya area yang dikhususkan bagi becak dan andong, tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi sektor pariwisata, tapi juga bisa mempertahankan kekhasan yang ada di Malioboro. Dikuasai Kendaraan Bermotor Jadi adanya revitalisasi semi pedestrian, termasuk sisi Timur saya kira cukup efektif. Karena bisa mengembalikan ruang yang sebelumnya telah diinvasi (dikuasai) kendaraan bermotor, buktinya daya tarik dan daya dukung kawasan, jadi meningkat,†kata peneliti dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dr Arif Wismadi.
Menurut Arif, keberadaan kawasan pedestrian memungkinkan orang untuk bertemu dan menghasilkan transaksi sosial, ekonomi maupun budaya. Bahkan dalam kondisi ekstrem seperti malam tahun baru kemarin, ruang untuk sirkulasi berkurang.
Dampaknya orang yang berkunjung ke pusat kota dengan membawa kendaraan hanya bisa mencapai batas-batas tertentu. Karena untuk mencapai Malioboro, pengunjung harus meninggalkan kendaraan dan dilanjutkan berjalan kaki, atau menggunakan angkutan umum.
â€Dengan adanya program moda tidak bermotor untuk sirkulasi di dalam kawasan, akan terdapat alternatif lain untuk mencapai semua titik. Oleh karena itu, seyogianya program ini harus dirancang secara komprehensif. Hal itu penting untuk memastikan pemerataan akses tidak hanya di sepanjang Malioboro, namun juga kawasan di belakangnya,†ungkap Arif.
Lebih lanjut peneliti Pustral UGM itu mengungkapkan, selain rancangan program yang komprehensif, sistem pelayanannya hendaknya dilaksanakan secara terpadu. Jadi tidak hanya aspek lalu-lintas namun juga sistem tarif dan perlindungan risiko untuk operator moda tidak bermotor.
Dengan cara tersebut diharapkan bisa memadukan rencana yang ada dan perspektif pelaku usaha maupun industri di dalam kawasan Malioboro. â€Semua program yang bagus itu akan bisa dilaksanakan secara maksimal, apabila ada keseriusan dan sinergitas dari semua pihak, termasuk masyarakat,†ujar Arif. (Ria)