YOGYA, KRJOGJA.com - Puncak musim hujan di wilayah DIY diprediksikan akan terjadi pada Januari sampai Februari 2018 mendatang. Guna menghadapi datangnya musim penghujan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Yogyakarta meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan daerah perbukitan, karena rawan terhadap adanya ancaman banjir maupun tanah longsor.
"Kalau dilihat dari data-data yang ada di BMKG puncak musim hujan tertinggi akan terjadi pada Januari sampai Februari 2018. Memang saat ini baru awal musim hujan jadi intensitasnya belum begitu tinggi. Namun kami tidak akan bosan mengingatkan masyarakat untuk waspada, karena intensitas setiap bulan akan mengalami tren kenaikan secara bertahap," kata Kepala Operasional Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Djoko Budiyono MSi kepada KRJOGJA.com di Yogyakarta, Senin (06/11/2017).
Djoko mengungkapkan, minggu ini hujan dengan intensitas ringan sampai sedang diprediksikan berpotensi kembali muncul di wilayah DIY. Hujan tersebut berpotensi terjadi pada siang hingga sore hari dengan di bagian Utara dan Tengah. Adapun untuk bagian Selatan potensi hujan akan muncul pada sore hingga malam hari, dengan suhu udara berkisar 24 derajat Celsius dan kelembaban antara 60 sampai 95 persen.
"Dalam musim penghujan seperti sekarang sering terjadi bencana banjir, angin kencang dan tanah longsor. Untuk itu, masyarakat kami minta tidak buang sampah di sungai dan membersihkan drainase guna mencegah adanya banjir. Selain itu, alangkah baiknya apabila mereka juga menebang pohon yang cabangnya sudah rapuh agar tidak roboh terkena angin kencang," paparnya. (Ria)