YOGYA (KRjogja.com) - Musisi asal Yogyakarta, Andi Bayou masuk nominasi penghargaan AMI Award 2017 untuk kategori musisi Jazz Instrumental terbaik bersama dengan maestro jazz Indonesia Indra Lesmana, Dwiki Dharmawan, Dewa Budjana, Tohpati dan Indro Hardjodikoro. Tahun lalu, Andi Bayou juga menyabet dua nominasi AMI Award kategori Artis Jazz Insturumental Terbaik dan Karya Produksi Instrumental Terbaik di lagu 'Welcome to the sea of love'.
Penjelasan ini disampaikan oleh Andi Bayou ketika silaturahmi dengan Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat, dr Gun Nugroho Samawi didampingi Komisaris Utama Drs HM Romli dan Direktur Keuangan Imam Satriadi SH, Senin (30/10). Andi Bayou menambahkan, karyanya yang masuk nominasi tahun ini berjudul 'Sunrise at Borobudur'.
Andi menuturkan, dalam menggarap rekaman lagu tersebut, dirinya berkolaborasi dengan personel Zen Land band asal Amerika. Personel Zen Land menurutnya telah banyak bekerjasama dengan musisi dunia seperti Sting, Andy Summwer, Jeff Beck, Peter Gabriel, Yes, Bruce Springsteen, David Bowie dan lainnya.
Lagu 'Sunrise at Borobudur' sudah dirilis oleh Warner Music Indonesia bersama karya Andi Bayou yang lain berjudul 'Java War' yang menceritakan perang Jawa perjuangan Pangeran Diponegoro 1825-1830. Untuk lagu 'Java War akan ditampilkan pada acara Jogja Semesta episode 102 di Bangsal Kepatihan, malam ini, Selasa (31/ 10/2017). Lagu terebut merupakan ramuan dari berbagai genre musik seperti jazz, klasik, etnik (Jawa), art rock dan pop.Â
Di perhelatan Jogja Semesta, Andi Bayou akan tampil dengan iringan 'minus one'. Penulisan lagu itu menurutnya terilhami oleh perjuangan para leluhurnya. Menurut Andi Bayou, dirinya juga keturunan dari Sultan Hamengku Buwono II, dan akan ikut memperjuangkan Sultan HB II menjadi pahlawan nasional. Andi Bayou sendiri merupakan putera pasangan Prof Dr Bambang Irawan dan Prof DR Drg Pinandi Sri Pudyani.
Di dunia musik Indonesia, Andi Bayou dikenal sebagai komposer, aranger dan pianis. Sebelumnya Andi Bayou merajai blantika musik tanah air pada tahun 90'an melalui band Bayou. Andi Bayou menyebut dirinya sebagai koki musik Indonesia. Di dapur rekaman, peran seorang aranger musik bagaikan seorang koki. Dialah peramu dan peracik musik hingga menjadi sajian yang sedang untuk disuguhkan. (War)
