Siswa Belajar di Pendopo Notoprajan, Begini Penjelasan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika

Photo Author
- Senin, 17 Juli 2017 | 14:10 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pihak Yayasan Sekolah Bhinneka Tunggal Ika memberikan penjelasan perihal para siswa SD dan SMP yang terpaksa memindahkan kegiatan belajar mengajar di Ndalem Notoprajan Senin (17/7/2017). Pihak Yayasan mengaku sudah menyediakan ruangan belajar seperti biasa pada hari pertama masuk sekolah meski kemudian para murid tetap belajar di Notoprajan. 

Chandra, pihak yayasan ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan awal mula mengapa akhirnya para siswa belajar di Notoprajan adalah karena adanya pembaharuan kontrak yang diajukan pihaknya pada para guru. Chandra mengatakan perbaharuan kontrak tersebut dimaksudkan untuk mendisiplinkan guru dan bukan untuk melakukan pemecatan. 

"Kontrak itu untuk mendisiplinkan saja termasuk jam kerja dan memperjelas ketugasan (job desk). Tidak ada kata pemecatan namun memastikan mereka (guru) masih bekerja di sini (Bhinneka)," terangnya. 

Sosialisasi kontrak baru menurut Chandra telah dilaksanakan beberapa kali oleh pihak yayasan mulai tanggal 5,7 dan 10 Juli 2017. Namun, para guru dan kepala sekolah yang saat ini memindahkan kegiatan belajar di Notoprajan tak menghadiri sosialisasi tersebut. 

"Masalahnya sebenarnya simple menurut kami, kami ingin menertibkan dan guru menganggap sebagai ancaman maka akan terjadi penolakan. Guru-guru yang tandatangan perbaharuan kontrak sudah siap datang ke sekolah dan tadi siap mengajar," sambungnya. 

Pihak Yayasan bahkan siap menerima apabila para guru akan kembali ke Bhinneka namun dengan catatan mengikuti aturan baru yang ditetapkan pihak Yayasan. "Aturan disiplin itu diantaranya lima hari kerja selama seminggu mulai pukul 07,00-15.00 WIB untuk SMP dan 07.00 sampai 14.00 WIB untuk SD. Datang 15 menit sebelum jam kerja dan pulang 15 menit setelah jam kerja, sementara masa persiapan kerja sebelum dan sesudah tak dihitung jam lembur. Intinya agar disiplin saja, tapi kalau mereka tidak mau kan kami tak bisa memaksa orang untuk tetap bekerja pada kami," ungkapnya lagi.

Sebelumnya diberitakan 40-an siswa SD dsn SMP Bhinneka Tunggal Ika terpaksa memindahkan kegiatan belajar mengajar di Ndalem Notoprajan. Para guru menilai ada kesewenang-wenangan dua orang pengelola yayasan. Para orangtua murid mendukung para guru dengan tetap mengantarkan anak-anaknya bersekolah di pendopo Notoprajan.  (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X