YOGYA,KRJOGJA.com - Masjid Jogokariyan sebagai Masjid Percontohan Nasional Masjid Besar Terbaik di Bidang Manajemen yang ditetapkan Kementerian Agama RI pada Desember 2016 lalu, terus menjadi acuan studi banding maupun wisata religi dari berbagai daerah maupun luar negeri. Seperti dilakukan Majelis Agama Islam Thailand saat melakukan kunjungan, Senin (17/4/2017) di Masjid Jogokariyan
"Di Provinsi Narathivat South Thailand ada 663 masjid belum mandiri, bisa belajar manajemen di Masjid Jogokariyan," papar pimpinan rombongan Abdulrohman Bulayama didampingi Sekretaris H Ibrahim Wanawan juga seniman muda Tofet Buluyama yang datang berkunjung bersama jajaran Kanwil Depag DIY, juga Ketua MUI DIY KH Drs Thoha Abdurrachman dan jajarannya.
Abdulrohman Buluyama menyebutkan sebelumnya melakukan kunjungan ke Kanwil Depag DIY, MUI, dan mendapat banyak masukan tentang Islam di Yogya. "Kami banyak mendapat masukan tentang kehidupan beragama di Yogya," ungkapnya.
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan KH Muhammad Jazir ASP menjelaskan dengan semangat mendekatkan masjid pada masyarakat, gerakan mensholatkan orang hidup didukung pemetaan data warga Muslim di Jogokariyan kini Masjid Jogokariyan bisa memberikan layanan kesehatan, pendidikan, kesenian, sosial, ibadah olahraga dan lain-lain, "Bahkan tamu non muslim pun kita terima dengan baik," papar Ustad Jazir.
Masjid Jogokariyan telah menjelma sebagai destinasi wisata di Yogya, setiap hari tamu dari berbagai daerah maupun luar negeri selalu ada tamu bahkan tamu di akhir pekan Jumat sampai Ahad bisa mencapai 3.000 orang. Â
"Masjid Jogokariyan diresmikan 1967 masjid bangunan lama semula 9 x 15 meter, dulu luasnya hanya 600 m persegi. Kemudian Juni 2003 dibongkar berdiri bangunan baru pada 2004 masjid diperluas menjadi 19 x 26 dan jadi tiga lantai. Perluasan tanah masjid 1478 meter persegi, kemudian ditambah bangunan Islamic Center 3 lantai, habis 2.5 m selesai 2009, dengan pengembangan dan manajemen yang baik Masjid Jogokariyan mandiri dan menjadi pusat kegiatan umat Islam Jogokariyan," paparnya. (*-2)