YOGYA, KRJOGJA.com - Penyelenggaraan Javanese Diaspora III terasa sangat istimewa. Meski Jawa keturunan, ada satu budaya yang selalu mereka pegang kemanapun berada.
Norman Pasaribu Penasihat Diaspora Jawa yang saat ini tinggal di Belanda sempat menceritakan ada satu budaya yang terus dibawa kemanapun mereka pergi yakni gotong royong. Hal inilah yang membuat mereka bersemangat kembali ke Yogyakarta untuk saling bercerita pengalaman satu sama lainnya.
"Maafkan kami kalau menyapa menggunakan bahasa Jawa Ngoko, karena ini yang dibisa kami tak bisa berbahasa Indonesia. Kami sangat antusias kembali ke Jawa, Yogyakarta untuk berkumpul dan menceritakan pengalaman hidup kami," ungkapnya.
Penasihat Diaspora Yogyakarta KPH Wironegoro menambahkan peristiwa berkumpulnya orang keturunan Jawa di Yogyakarta adalah sebuah hal bersejarah karena tidak setiap saat bisa dilaksanakan. "Kami siap untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi rekan-rekan Diaspora Jawa yang ingin mengenal lebih dekat bagaimana budaya leluhur mereka dahulu, nantinya mereka bisa menjadi agen budaya Jawa di seluruh dunia," ungkapnya.
Para peserta nantinya juga bakal menggelar dialog bersama Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X serta berkunjung ke Makam Imogiri. "Di sisi lain kami juga ajak masyarakat Yogyakarta yang penasaran untuk bisa melihat langsung apa saja kegiatan di Vredeburg mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB," pungkas Ketua Javanese Diapora III Indrata Kusuma. (Fxh)
Baca Juga :
Saat Orang Jawa Seluruh Dunia Kumpul di Yogya, Apa Yang Terjadi?
Keturunan Jawa Kumpul di Yogya, Cuma Dua Bahasa yang Dipakai