Krjogja.com - YOGYA - Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) mengandeng Sekolah Vokasi UGM mengembangkan wisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur. Beberapa program digagas seperti menggelar Menoreh Cultural Trail hingga mengeksplorasi cerita Nyi Ageng Serang.
Penandatanganan kerjasama dilaksanakan di Kantor BOB, Jumat (4/8/2023) siang oleh Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin dan Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr Agus Maryono. Seremonial tersebut sekaligus menandai mulainya proyek yang telah digodog selama setahun terakhir.
Agustin Peranginangin, mengatakan bahwa pengembangan pariwisata tak bisa dilakukan sendirian, namun berkolaborasi lintas sektoral. Salah satunya menurut dia dengan melibatkan akademisi yang memiliki riset dan teknologi.
"Sekolah Vokasi ini menurut Pak Dekan tadi dibuat untuk menyelesaikan persoalan yang ada di depan mata. Kami berkolaborasi mengembangkan story telling di Menoreh yang menjadi penguat daya tarik bukan hanya kuliner atau panorama, tapi juga kekuatan cerita yang menentukan orang hadir," ungkapnya.
Terdekat kolaborasi diwujudkan dengan mengeksplore cerita hidup Nyi Ageng Serang yang bisa dikreasi dalam berbagai paket wisata. Nantinya bingkai besarnya adalah Paket Wisata Menoreh Cultural Trail yang akan mengeksplore wilayah penyangga Borobudur itu.
"Dari relief Candi Borobudur kita implementasikan untuk paket-paket wisata yang menarik. Namun target kita juga memaksimalkan YIA yang begitu luar biasa. Kita koneksikan dari YIA hingga Borobudur. Ada ide untuk menceritakan lebih jauh tentang Nyi Ageng Serang. Tentu ini sangat menarik dan bisa dikreasi dalam banyak hal nantinya," sambung dia.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika menambahkan fokus kerjasama dengan Sekolah Vokasi UGM ialah merancang Paket Wisata Menoreh Cultural Trail. Diversifikasi produk wisata menjadi penting diwujudkan agar wilayah pendukung Borobudur bisa semakin menarik.
"Diharapkan dapat menjadi payung hukum untuk memperkuat koordinasi, fasilitasi dan sinkronisasi dalam perencanaan, pengembangan pembangunan. Perjanjian kerjasama merupakan salah satu cara kami mendukung target Kemenparekraf untuk mendatangkan 247 juta wisatawan Nusantara di DIY dan Jawa Tengah," ujarnya.
Sementara, Dr Agus Maryono menyambut antusias link and match perguruan tinggi dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah di lapangan yang menjadi daya tarik bersama. Pendanaan kerjasama tersebut berasal dari mitra dan Kemendikbudristek.
"Kami angkat Nyi Ageng Serang dan nanti bisa berkembang lebih jauh. Ini sangat menarik bagi pariwisata, di balik apa yang dilihat wisatawan ada nilai yang dikandung di dalamnya. Ini yang akan kami eksplorasi bersama menjadi daya tarik," pungkasnya. (Fxh)