YOGYA (KRjogja.com) - Siapa yang tidak kenal dengan geng JOXIN? bagi anda yang tinggal di Jogja atau pernah hidup di Jogja era 80-90an tidak asing dengan geng legendaris ini. Tidak hanya JOXIN saat itu dijogja juga terdapat geng besar lain seperti Q-ZRUH dan TRB.
Salah satu pendiri JOXZIN, Nurzani Setiawan, S.sos mengungkapkan singkatan JOXZIN berawal dari kata Pojox Benzin,yaitu tongkrongan anak-anak Kauman yang nongkrong di pojok alun-alun. Joxzin sering disingkat dengan JXZ.
Secara teritori daerah selatan Jogja mulai malioboro ke selatan dikuasai oleh JXZ. Sebutan yang cukup popular bagi JXZ adalah “cah 14†(yang sebenarnya berawal dari huruf JXZ yang mirip dengan angka 7X2). "Anggota JOXZIN saat itu adalah kumpulan dari anak-anak SMA-SMK berbasis Islam di Kota Jogja. Bangga dengan bendera komunitasnya, anggota yang iseng mulai mencoret-coret identitas JOXZIN dengan singkatan JXZ ditembok-tembok rumah. Inilah yang membuat JOXZIN semakin dikenal masyarakat," katanya kepada KRjogja.com, Kamis (16/03/2017).
Sebagai kumpulan anak muda, diakui tidak lepas dari kenakalan remaja saat itu seperti tawuran antar geng. Namun hal itu dilakukan secara 'gentleman' dan tidak bertujuan untuk menghilangkan nyawa. "Dengan aksi klitih saat ini, saya terus terang prihatin. kita dulu nge-geng juga, tawuran juga cuma tidak seperti sekarang ini yang meresahkan sampai menimbulkan korban jiwa," tegasnya.
QZRUH dan JOXZIN Dua Gank Legendaris Jogja, Siapa Mereka?
Fenomena 'Klitih' Marak, Pendiri JOXZIN Prihatin
Kegiatan yang dilakukan anggota JOXZIN saat itu tidak hanya sebatas nongkrong dan hura-hura. Beragam kegiatan positif juga dilakukan seperti menggelar kejuaraan minikros, lomba sepetu roda dan lainnya. "Jangan salah melihat geng kami saat itu, kita juga mengagendakan bakti sosial secara terprogram reguler bahkan pengajian rutin sebulan sekali bertempat bergiliran dirumah masing-masing anggota," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Inung Nurzani ini mengaku JOXZIN dalam perkembangannya mengalami regenerasi dan kepemimpinan. Namun ruh dan semangat menyatukan anak-anak muda berbasis Islam dalam kegiatan positif terus dilanjutkan.