Terkait kejahatan jalanan yang melibatkan anak usia remaja, Wadireskrim Polda DIY AKBP Djuhandani menyebut, faktor kurangnya perhatian dari orangtua menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu para anak pelaku kejahatan ini mengaku dari sisi ekonomi kebutuhan mereka tidak dipenuhi. Seperti meminta uang atau barang sehingga mereka nekat mencari jalan pintas mendapatkan uang. Â
Dari beberapa kejadian yang terjadi di Sleman, Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satria mengatakan pelaku adalah pelajar bersenjata tajam. "Motifnya keributan antarpelajar, namun karena sudah mempergunakan senjata tajam maka perlu penanganan khusus," tandas Burkan.
Mengantisipasi hal itu, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Antara lain razia dan sambang ke sekolah-sekolah. Ia berharap para orangtua kembali memperkuat peran mereka dengan meningkatkan pengawasan dan berkomunikasi dengan anak. Â
Maraknya tindak kekerasan dan kriminalitas yang melibatkan pelajar menjadi salah satu fokus perhatian dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Predikat Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan menuntut guru tidak sekadar menghasilkan lulusan yang pandai secara akademik, tapi juga berkarakter dan memiliki akhlak mulia. Semua itu akan bisa diwujudkan apabila siswa serius dalam belajar dan menghindari segala sesuatu yang mengarah pada kriminalitas.
"Kenakalan dan aksi kriminalitas yang melibatkan pelajar, seharusnya tidak boleh terjadi. Walaupun dalam realitanya untuk mewujudkan hal itu bukan sesuatu yang mudah, karena persoalannya cukup komplek. Untuk itu Disdikpora DIY meminta agar orangtua dan sekolah lebih peduli kepada anak-anak yang melakukan perilaku menyimpang," kata Kepala Disdikpora DIY, Drs K Baskara Aji menjawab pertanyaan KRjogja.com di Yogyakarta, Sabtu (3/12/2016).
Baskara Aji mengungkapkan, pendidikan karakter tidak akan bisa diwujudkan dengan baik diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Untuk itu orangtua sebagai keluarga terdekat dan masyarakat harus proaktif, dalam melakukan pengawasan dan pembinaan. Karena munculnya kenakalan remaja yang mengarah pada tindak kriminalitas tidak jarang dikarenakan pengaruh lingkungan di sekitarnya.
"Koordinasi dengan sekolah terus kami lakukan untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas yang melibatkan pelajar. Bahkan sebagai bentuk keseriusan selain meminta orangtua untuk memberikan pengawasan selama 24 jam, bagi pelajar yang terbukti terlibat dalam tindak kriminalitas. Kami minta untuk ditindak tegas sesuai dengan proses hukum yang berlaku," terang Baskara Aji. (Sni/Ayu/Ria)