YOGYA (KRjogja.com) - Di sela kabar penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) DIY tahun 2017, Senin (31/10/2016) puluhan buruh tampak bersemangat melakukan aksi topo pepe di depan gerbang Pagelaran Kraton Yogyakarta di Alun-Alun Utara. Mereka berniat mengadu pada Sri Sultan HB X, Raja Kraton Yogyakarta terkait rendahnya upah buruh di wilayah DIY.
Perwakilan buruh yang juga Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) Kirnadi menyampaikan aksi topo pepe tersebut merupakan aksi lanjutan usai sebelumnya mereka berorasi di depan kantor Gubernur DIY, Kepatihan. Para buruh berharap, Sultan sebagai Raja Kraton Yogyakarta memiliki kebijaksanaan untuk mendengarkan aspirasi dan menyampaikan pandangan berbeda saat mengambil peran sebagai Gubernur DIY.
"Maknanya sebenarnya kami ingin meminta kebijaksanaan kepada Raja Kraton Yogyakarta untuk memikirkan bawasanya upah buruh di DIY ini sangat rendah. Kami yakin bahwa Raja Yogyakarta lebih bijaksana dibandingkan Gubernur DIY saat melihat permasalahan ini," terangnya.
Topo pepe tersebut dilaksanakan kurang lebih selama satu jam di depan Gerbang Pagelaran Kraton Yogyakarta. Sebelumnya para buruh dari berbaga aliansi juga menggelar aksi unjukrasa di depan Kompleks Kepatihan.
"Warga Yogya, kawula dalem punya cara tersendiri menyampaikan sestau pada rajanya dan inilah makna Topo Pepe yang dilakukan. Semoga raja mendengar dan memberikan nasihat pada gubernur," pungkas Kirnadi. (Fxh)