Krjogja.com - YOGYA - Kebhinekaan (keberagaman) Indonesia justru bisa menjadi potensi dengan komitmen bersama untuk merajut kesatuan dalam keberagaman. Apalagi memasuki tahun politik, dialog keberagaman dilakukan berkesinambungan untuk menciptakan suasana kondusif dan mengembangkan potensi yang ada tanpa mengkotak-kotakkan dalam perbedaan.
"Antar umat beragama selalu berkomunikasi, saya senang sudah dua kali diundang dalam acara dialog lintas agama semacam ini," ucap Rektor Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta Prof. Dr. Phil. Al Makin SAg MA dalam Dialog Kebangsaan di Gereja Kristus Raja Baciro Yogyakarta, Rabu (23/08/2023) malam.
Kabinda DIY Brigjend TNI Rachmat Puji Susetyo SIP MSi menyatakan keberagamaan harus dijaga. Sebab ada upaya menggunakan Pemilu untuk memecah belah.
"Mari kita bersama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, peran masyarakat penting menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa, jangan terbawa arus politik identitas, hoax," ungkapnya.
Baca Juga: Hakim Vonis Luis 6 Bulan Penjara, Walau Dinilai Tidak Masuk Akal Namun Kuasa Hukum Tak Akan Banding
Sementara Rm Yos Bintoro menyebutkan momen dialog kebangsaan ini menjadi ajang srawung dari semua elemen untuk dapat saling memahami, menerima, dan akhirnya membangun sinergi satu sama lain.
"Yogyakarta adalah Indonesia mini yang multikultur, hampir semua suku bangsa ada di Indonesia, gerakan-gerakan ke arah upaya memecah belah ini harus terus dicermati dan diangkat menjadi permasalahan bersama untuk dihadapi bersama-sama pula dengan saling bergandeng tangan, menyatukan kekuatan," tegasnya. (Vin)