Krjogja.com - YOGYA - Kanker serviks menduduki peringkat kedua (setelah kanker payudara) yang paling banyak menyerang perempuan di Indonesia. Sebanyak 70 persen kasus baru diketahui pada stadium lanjut karena infeksi awal HPV tidak menimbulkan gejala.
Dampaknya penemuan kasus baru banyak terdapat di fasilitas kesehatan tingkat lanjut atau Rumah Sakit. Untuk perlu aksi nyata dalam melakukan pencegahan serta mendorong pasien kanker serviks guna mendapatkan pengobatan sampai tuntas.
"Adanya ketidakpahaman sering menimbulkan rasa malu untuk melakukan deteksi dini. Padahal adanya upaya pencegahan sejak dini akan lebih baik agar tidak semakin banyak yang terenggut nyawanya akibat kanker serviks. Untuk itu saya berterima kasih kepada PT Biofarma yang telah bekerja sama dengan Pemda DIY untuk memberikan alternatif deteksi dini kanker serviks dengan pengambilan sampel urin," kata Ketua Tim Penggerak PKK DIY GKBRAA Paku Alam X dalam acara launching 'Deteksi Dini Kanker Serviks melalui pemeriksaan urine dengan metode PCR HPV DNA di Balai Laboratorium dan Kalibrasi Kesehatan (BLKK) DIY, Kamis (07/09/2023).
Selain ketua tim penggerak PKK DIY kegiatan launching tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg Pembajun Setyaningastutie MKes dan Direktur Pemasaran PT Biofarma, dr Kamelia Faisal MARS.
Baca Juga: Pasangan Selingkuh Pembuang Diringkus
Dalam kesempatan itu Pembajun mengatakan, kasus hipertensi, diabetes mellitus dan kanker sampai saat ini masih menjadi persoalan serius masyarakat. Bahkan jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia prevalensinya tergolong cukup tinggi. Persoalan itu semakin bertambah rumit karena banyak kasus baru terdeteksi saat stadium lanjut sehingga penanganan yang dilakukan tidak bisa maksimal.
"Adanya detektif dini ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya pencegahan yang efektif. Adapun untuk tahap awal ini sasaran sebanyak 120 orang. Tempat ini kami pilih karena menjadi laboratorium yang sudah teruji baik dari kualitas maupun SDM,"ungkap Pembajun.
Sementara itu Direktur Pemasaran PT Biofarma dr Kamelia Faisal MARS menyatakan, pihak selalu berkomitmen dan terlibat aktif dalam upaya deteksi dini kanker serviks. Dengan adanya deteksi dini tersebut, selain kasus baru bisa lebih cepat ditemukan, penanganan juga lebih maksimal.
Apalagi metode yang ditawarkan selain mudah juga menjadikan kaum perempuan merasa nyaman, karena cukup menggunakan urine. Dengan adanya pemeriksaan tersebut tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri jadi meningkatkan.
"Kanker serviks selama ini banyak tidak tertolong karena terlambat terdeteksi. Untuk itu kami bersyukur dengan adanya kerjasama dengan Pemda DIY. Mudah-mudahan dengan adanya deteksi dini ini upaya pencegahan kanker serviks bisa lebih maksimal,"terangnya. (Ria)